Trump menambahkan, Israel memiliki hak untuk menentukan ibu kotanya dan penundaan penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel selama ini tidak membawa apa pun dalam mencapai perdamaian.
Sementara sikap politik luar negeri Indonesia sangat jelas. Dan, sebelum pengumuman Trump itu Indonesia sudah mengingatkan bahwa keputusan pemindahan kedutaan besar itu akan memperburuk konflik Palestina-Israel.
"Jelas posisi Pemerintah Indonesia sependapat mendukung Palestina agar Amerika Serikat tak memindahkan kantor kedutaannya (dari Tel Aviv) ke Jerusalem," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Rabu (06/12).
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan hal yang sama. "Rencana tersebut akan mengancam proses perdamaian Israel-Palestina," kata Retno.
Tidak ketinggalan dukungan dari Muhammadiyah. Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai sikap Trump mempertegas posisi Amerika dalam konflik antara Israel dan Palestina.
"Ini menjelaskan kepada dunia bahwa Amerika tidak dalam posisi bisa menyelesaikan konflik Israel-Palestina karena dia adalah bagian dari konflik itu sendiri," kata Dahnil.
***
Konon di teras PS merenungkan jawabannya atas pertanyaan wartawan asing itu karena, tak pelak, Front Pembela Islam (FPI) langsung bersikap. Padahal, ia maju sebagai capres dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pun didukung oleh organisasi massa (ormas) itu.
"Kalau Australia memindahkan kedubes ke Yerusalem, maka sikap FPI tetap konsisten, protes keras ke negara yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Sekretaris Umum DPP Munarman melalui pesan singkat, Jumat (23/11).
Mungkin PS lupa, FPI beserta ormas lainnya melakukan demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar (kedubes) AS di Jakarta, dan konsulat AS di Medan dan Surabaya pada Senin, 11 Desember 2017. Demo ormas berbasis Islam tersebut terkait erat dengan pidato Trump mengenai Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Mungkin PS kurang teliti, demo ormas-ormas Islam sering terlihat adanya bendera Palestina. Mungkin karena fokus PS hanya pada panggung atau punggung mobil komando demo.