Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Mural Menghadap Langsung ke Rumah Gubernur Baru

10 Oktober 2018   20:29 Diperbarui: 10 Oktober 2018   23:42 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istimewa
Istimewa
Istimewa
Istimewa
Saya kaget sendiri karena, ya, memang saya tidak mengetahui bahwasannya 4 tahun kemudian tetangga seberang jalan itu menjadi orang nomor 1 di NTT. Saya pun tidak mengetahui apa pengaruhnya, minimal entah apa pendapat (opini) para tamu VBL. Saya hanya melukis tembok pagar sebagai bagian dari komunikasi verbal dari sedimentasi obrolan di kantor.

Pada 5 September atau bertepatan dengan pelantikan VBL di Jakarta, dua papan ucapan besar terpasang di sana. Pemasangannya dilakukan pada pagi hari, entah pukul berapa. 

Saya segera mengabadikannya. Mengapa? Apakah karena mural saya langsung "bersentuhan" dengan ucapan-ucapan kalangan tertentu? Ternyata dua papan ucapan itu hanya bertahan setengah hari, dan dipindahkan ke depan rumah VBL. 

Mungkin, kali ini, mural yang biasa pada 2014 itu memang berpotensi menjadi tidak biasa lagi pada 2018. Tidak biasa yang entah bagaimana selanjutnya, termasuk "nasib" saya yang sedang mengembara ini. Aduhai sekali deh, pokoknya!

*******

Kupang, 10 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun