Pada 2018 Indonesia didera gempa, baik berskala besar (lebih 7,0 Skala Richter) maupun kecil (kurang dari 7,0 SR). Gempa 7,4 SR Palu pada Jumat, 28/9, menyusul gempa 7,0 SR Lombok pada Minggu, 5/8.
Belum terhitung gempa berskala "kecil", misalnya di Sumba (Selasa, 2/10) bahkan 25 kali dalam satu hari, di Aceh (Minggu, 9/9), dan lain-lain. Sementara dari data Liputan6.Com (3/3) pada 2017 di Indonesia telah terjadi 6.893 gempa (rata-rata 19 kali per hari), dimana 208 kali berkekuatan di atas 6 SR. Â
Mungkin gempa di Palu relatif mencengangkan, meski skalanya masih di bawah gempa Aceh 2004 (9,1 SR). Mencengangkannya adalah rumah-rumah dan pohon-pohon bergeser tetapi tidak roboh.
Viralnya bangunan dan pepohonan bergeser itu tertayang dalam video "Saat Lumpur Naik di Kota Palu" di akun media sosialnya Pranis To Simbuang Nozu pasca-gempa Donggala-Palu yang berenergi sekitar 2,5x10^20 Nm yang setara dengan 3x10^6 Ton-TNT atau 200 kali bom atom Hiroshima. Selain viral, fenomena "Likuifaksi" (Liquifaction alias tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan) di Kabupaten Sigi yang berdekatan dengan perbatasan Palu itu pun mendadak dikenal oleh sebagian warganet.
Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya
Ada 5 jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya. Kelima gempa bumi itu ialah gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik, gempa bumi terban, gempa bumi tumbukan, dan gempa bumi buatan.
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan pergeseran lempeng bumi. Gempa tektonik biasanya sering melanda daerah-daerah yang menempati Siklum Pasifik dan Siklum Mediterani.
Gempa bumi terban (reruntuhan) adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhnya terowongan atau lubang di dalam tanah. Gempa bumi ini biasanya diakibatkan oleh runtuhnya pertambangan yang sudah tidak dipakai. Namun gempa jenis ini jarang terjadi dan hanya bersifat lokal.
Gempa bumi tumbukan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh meteor atau benda-benda asteroid berukuran raksasa yang jatuh, menabrak, atau menimpa permukaan bumi. Gempa ini sangat jarang terjadi.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh ulah tangan dari sebagian manusia melalui penggunaan bahan peledak berdaya rusak yang tinggi, misalnya peledakan dinamit, nuklir, atau lainnya.