Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Puisi Apa

17 Mei 2016   02:45 Diperbarui: 17 Mei 2016   17:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikiranya aksara
Ternyata garis 

Dikiranya garis
Ternyata sinar 

Dikiranya sinar
Ternyata batu 

Dikiranya batu
Ternyata buta 

Buta luput
Buat dikira 

Tabir selaput
Gelap pikirnya 

Susah dikira
Serampang terkaan 

Pikiran diterkam
Mulut terkunci 

Berilah telinga
Berdarah hidung 

Tong kosong
Ada isinya 

Sembunyikan saja
Percuma kira 

Tanpa metafora
Telanjang matanya 

Bermainlah kira
Berakhir kata 

Sastra bunga
Taman liar 

Guru pusing  
Kurikulum pesing 

Tiada dokter
Resep puisi

Tapa penyair
Banjirlah puji 

Biarkan kira
Beranak dewa

Tulislah kitab
Agama aksara

Masih dikiranya
Ternyata entah

 *******

Beranda Khayal, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun