Mohon tunggu...
Agustinus Samgar Friday Fry
Agustinus Samgar Friday Fry Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Santa Ursula

Hobi sepak bola, menulis, membaca, traveling

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Intervensi Kebijakan Solusi Bahaya Sampah Plastik

23 Mei 2024   10:12 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Palstik merupakan bahan yang efisien untuk diaplikasikan kedalam berbagai macam bentuk barang karena karakteristiknya yang ringan, daya tahan luar biasa dan sifat fleskibilitasnya untuk dibentuk, plastik memiliki peran yang sangat dibutuhkan  dalam sebagian besar aspek kehidupan saat ini, termasuk dalam industri pengemasan, konstruksi bangunan, kendaraan transportasi, tekstil, mesin, alat kesehatan dan elektronik. Produksi plastik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sejak tahun 1970-an, dan saat ini secara global jumlahnya mencapai 400 juta ton per tahun. Namun produksi besar-besaran bahan plastik telah berubah menjadi dampak buruk terhadap lingkungan beban yang mengancam keberlangsungan dan kelestarian lingkungan. Karena plastic bekas pakai Sebagian besar tidak dikelola. Saat ini sekitar 7 miliar ton sampah plastik telah dihasilkan secara global namun yang  telah didaur ulang hanya sekitar kurang dari 10%. Sampah plastik telah tersebar di seluruh penjuru bumi baik di udara, daratan hingga lautan dan sangat mengancam kelestarian ekosistem. Selain menyumbang terjadinya penumpukan sampah, produksi plastik adalah persoalan yang harus di selesaikan. Saat ini, negara ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan dan menghasilkan karbon akibat penggunaannya yang berdanmpak efek rumah kaca sebsar 4,5%.

Kesadaran masyarakat akan kemungkinan dampak sampah plastik perlu untuk ditingkatkan dan perlu menjadi perhatian dari para pembuat kebijakan untuk merespon kondisi ini. Badan Perserikatan Bangsa Bangsa telah melakukan pertemuan  pada bulan Maret Tahun 2022, guna membahas solusi terkait polusi sampah plastik yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan global  tentang mengatasi krisis polusi plastik pada akhir tahun 2024. Resolusi tersebut menetapkan polusi plastik sebagai ancaman utama global yang memerlukan solusi secara holistik. Hal ini berarti mengatasi permasalahan sepanjang siklus hidup plastik, termasuk produksi dan pengelolaan plastic bekas pakai, dan melibatkan semua aktor masyarakat, pemerintah, sektor swasta dan akademisi.

Meskipun tidak mungkin mengurangi permintaan dan penggunaan plastik setidaknya terdapat sebuah solusi dan strategi untuk mengatasi masalah sampah plastik, namun secara realistis kita tidak akan bisa meninggalkan plastik di masa mendatang karena kurangnya bahan yang dapat diandalkan sebagai alternatif untuk menggantikan plastik. Akan tetapi perlu sebuah desain teknolgi yang dapat merancang dan membuat bahan plastik lebih ramah lingkungan dapat mengurangi dampak buruknya dampak lingkungan. Setidaknya plastik yang diproduksi harus didesain agar mudah terurai, dapat di daur ulang, tidak mencemari lingkungan dan menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.

Namun desain material yang lebih baik masih sedang dikembangkan, kondisi saat ini  produksi plasti dunia masih mengandalkan plastik konvensional dan akan terus berlanjut dalam beberapa dekade ke depan. Peningkatan sirkularitas plastik merupakan hal mendasar dalam peralihan menuju masa depan bahan yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu solusi saat ini untuk mengurangi produksi karbon akibat  baik penggunaan  bahan bakar fosil maupun akibat pembakaran sampah plastik  dan pencemaran lingkungan akibat plastik maka plastic yang telah selesai digunakan direcicle dalam bentuk lain atau menjadi bahan pengganti bahan bakar . Siklus ini akan membatasi penggunaan bahan bakar fosil dalam material dan manufaktur bahan kimia dan dengan melakukan hal tersebut akan mengurangi dampak lingkungan masalah yang terkait dengan plastik yang sudah habis masa pakainya. Sangat diharapkan kepada kepada pihak ahli untuk dapat mengembangkan beragam teknik transformasi plastik untuk mencapai tujuan ini. Bukan suatu hal tidak mungkin untuk menghasilkan produk baru, namun serupa, plastik atau bahan kimia yang bernilai tambah dari bahan plastik yang sudah habis masa pakainya. Namun strategi daur ulang tentunya membutuhkan banyak energi. Selain itu, mengubah campuran plastik yang sudah habis masa pakainya masih merupakan persoalan yang perlu dipecahkan karena memertimbangkan higienisitasnya agar layak digunakan kembali.

Solusi teknologi saja tidak akan menyelesaikan masalah plastik. Perlu didukung doleh pemerintah dalam bentuk intervensi kebijakan yang memberikan ruang pembagian tanggung jawab antara masyarakat dan sektor swasta  dalam bentuk  internalisasi biaya lingkungan terkait dengan sampah plastik. Kebijakan dapat mempercepat pembangunan solusi teknologi inovatif yang mempromosikan penggunaan plastik yang berkelanjutan dari bahan yang ramah lingkungan atau mendaur ulang plastic bekas pakai. Kebijakan pemerintah juga dapat mengintervensi perubahan perilaku konsumsi dan praktik masyarakat terhadap plastik. Pemerintah dapat membentuk perilaku yang merubah pola konsumsi dari sekali pakai menjadi menggunakan kembali secara bertanggung jawab melalui kebijakan yang bersifat memaksa. Karena masalah plastik berdampak pada individu dan negara-negara di seluruh dunia, kerja sama pemerintah internasional sangat penting untuk membawa dampak perubahan.

Polusi plastik merupakan ancaman yang semakin besar terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu pemerintah, masyarakat, dan dunia industri tidak boleh lupa untuk mengatasi polusi akibat sampah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun