[caption caption="Sumber Ilustrasi : FB Penerbit Exchange"][/caption]Anak muda itu tumbuh di lingkungan yang keras disekitar lingkungan kampus Massachusetts Institute of Technology. Pekerjaannya hanyalah sebagai Cleaning Service di kampus tersebut. Karena hobinya membaca buku dan tertarik dengan dunia ilmu pengetahuan, ia sangatlah pintar dan bahkan bisa mengerjakan quiz matematika tersulit yang diberikan salah satu dosen di perguruan tinggi tersebut.
Petikan diatas adalah salah satu scene menarik yang berhasil saya ringkas dari film yang Beberapa hari lalu saya tonton. Film itu berjudul Good Will Hunting yang merupakan film lawas tahun 1997. Cuplikan scene itu bagi saya sangatlah inspiratif. Dengan buku dan ketertarikan dengan ilmu pengetahuan, seorang pemuda bisa memiliki pengetahuan yang lebih daripada pemuda lain seusia dengannya. Disini saya tidak akan membahas lebih dalam tentang film tersebut, melainkan akan membahas tentang nasib 'jendela dunia' yang lebih sering kita sebut dengan buku.
Siapa yang tidak tahu buku? menurut sepengetahuan saya buku itu selalu berkaitan dengan ilmu, maupun juga hiburan. Genre buku itu beragam, dan hampir semua buku mengandung ilmu atau juga wisdom yang tentu saja dapat menambah wawasan kita yang telah membacanya.Â
Hari berganti hari, begitu juga tahun dan jaman ikut berganti, saya semakin jarang melihat orang yang membaca buku untuk mengisi kekosongan waktu mereka. Lebih banyak yang membuka gadget mereka. Entah saya tidak tahu apa yang mereka buka, mungkin mereka membuka ebook atau malah bersosial media. Saya juga tidak tahu apakah ini hanya di lingkungan sekitar saya atau mungkin di lingkungan anda juga begitu.Â
Buku mungkin Tidak Semenarik Gadget, tapi...
Mungkin ini hanya di pikiran saya saja atau banyak dari anda juga berpikiran seperti ini. Saya berpikir bahwa ada pengetahuan dan benefit lebih yang bisa kita dapatkan dari membaca buku. Ya walaupun di satu sisi membaca buku di lingkungan sekitar saat ini bukanlah kegiatan yang populer, namun budaya membaca ini saya rasa perlu ditingkatkan. Syukur-syukur kita bisa membagi 50% waktu kita dari bermain gadget untuk membaca buku. Ya kembali seperti diatas karena ada manfaat dan pengetahuan lebih dari setiap buku yang bisa kita baca.Â
Saya bukanlah orang yang begitu rajin membaca buku. Saya tidak membuat waktu atau jam khusus untuk membaca dalam satu hari. Paling-paling saya membaca buku jika ada waktu kosong atau saat saat menunggu saja. Saya juga belum bisa menyisihkan sebagian uang untuk rutin membeli buku untuk bacaan dan koleksi pribadi saya, tapi sesekali itu saya lakukan untuk menambah koleksi buku bacaan dan salah satu bentuk apresiasi dari kreatifitas-kreatifitas para penulis buku.Â
Mengapa harus Buku?
Ini menjadi pertanyaan penting mengingat aktifitas membaca buku yang menurut saya perlu kita tingkatkan bersama-sama. Beberapa kelebihan buku menurut saya adalah sebagai berikut :
- Informasinya mendalam
Dengan membaca buku kita dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam daripada hanya sekadar membaca artikel lewat internet atau majalah. Dengan begitu secara tidak langsung wawasan kita juga lebih luas. - Lebih nyaman di mata
Dibandingkan e-book, membaca buku teks lebih nyaman di mata. Karena mata kita cenderung cepat lelah apabila harus membaca dari layar yang mengeluarkan cahaya. Selain itu dibandingkan ebook, buku teks juga lebih menghemat energi. - Lebih Fokus
Berbeda dengan membaca ebook di gadget yang memungkinkan kita terganggu oleh notifikasi, buku teks juga membuat kita lebih fokus dalam mengkaji ilmu yang disajikan buku tersebut.Â
Ayo Budayakan Membaca!
Mungkin saya tidak lebih rajin membaca buku daripada anda. Namun sedikit pengalaman saya dalam membaca buku membuat saya merasa bahwa kita perlu membangkitkan budaya membaca di lingkungan kita. Terlintas sedikit di pikiran saya, ada beberapa cara untuk membentuk dan meningkatkan budaya membaca bagi orang-orang di sekitar kita. Cara-cara tersebut adalah :
- Berikan buku sebagai hadiah di momen spesial kawan-kawan anda. Hal ini terkesan sederhana, tapi memberikan efek 100% bagi kawan anda untuk membaca buku yang anda berikan. Dengan itu, siapa tahu kawan anda merasa ketagihan membaca buku.
- Bahas topik bahasan yang ada di dalam buku saat mengobrol. Cara ini membuat teman anda penasaran untuk membaca buku yang topiknya baru anda bahas sebelumnya.
- Ajak kawan anda berkunjung ke toko buku. Atau paling tidak mintalah seorang kawan anda untuk mengantar anda ke toko buku. Di sana pasti kawan anda juga ikut melihat buku-buku menarik dan siapa tahu juga rasa penasarannya muncul sehingga membeli beberapa buku di toko buku.
- Pajang sedikit koleksi buku anda di ruang tamu/kamar kos anda. Dengan upaya yang sama yaitu membuat si teman ini merasa penasaran, jangan sia-siakan kesempatan ini saat kawanmu berkunjung ke tempatmu. Sekali penasaran, bibit membaca mulai tersemai dan akan tumbuh.
- Bawalah satu buku saat berkunjung ke tempat temanmu, lalu sisanya terserah anda. Anda bisa berpura-pura lupa membawa buku itu pulang. Siapa tahu kawan anda tertarik untuk membuka buku itu. Cara ini bisa dilakukan walaupun bagi saya terkesan aneh. hehehe
- Rekomendasikan judul buku yang bagus kepada teman anda.Â
Selain beberapa cara di atas, pastilah masih banyak upaya sederhana lain yang bisa menumbuhkan bibit-bibit membaca di lingkungan sekitar kita. Kawan-kawan pembaca pun pastilah punya ide lain yang lebih dahsyat. Jika kawan-kawan pembaca ada ide, silakan bisa juga disampaikan lewat komentar di bawah ini. Siapa tahu dapat memunculkan inspirasi pembaca lain untuk membudayakan membaca.
Jadi maukah kita semua membudayakan kegiatan membaca di lingkungan sekitar kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H