Ia adalah benih
Satu-satunya rahim yang melahirkan kata-kata: Puisi.
Ia satu-satunya menjelma jadi puisi
Membebaskan kata-kata lama kesepian.
Ia yang lebih tabah mencintai dengan sederhana
Dari kekuatan sendiri
Tak perlu air mata
Tapi mencintai air mata
Karena itu satu-satunya jalan kebahagiaan yang menyelamatkan diri dari ingatan yang pahit.
Ia adalah benih
Menoreh kehidupan yang kekal
Berumah dalam puisi-puisi.
Ia kekasihku
Menyediakan rahim bagi puisi-puisiku
Yang mengerti surga lebih nikmat dari dosa.
Waijarang, 6/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H