Mohon tunggu...
Agustinus Maran
Agustinus Maran Mohon Tunggu... Guru - Guru Pelosok

Menulislah selagi dunia tak pernah menghakimi tulisanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musim Gugur Telah Usai

31 Oktober 2021   14:19 Diperbarui: 31 Oktober 2021   14:26 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah ruang tamu nostalgia kita;

Pada mata polos ibu semua angan rindu pulang, untuk satu hari atau pada suatu yang lain, untuk sekian tahun yang dingin dan basah.

Kubayangkan, pada suatu senja, kecup berulang menemukan peluk selalu utuh. Mata sunyi musim gugur bersemayam dengan rendah hati di ladang, tempat ayah menyemaikan garis tangan. Ada hati ibu tak pernah pergi merawat rindu yang patah terlalu penuh.

Musim gugur telah usai. inilah sejatinya petualangan itu, 

"melepaskan atau merindukan

Merelakan atau menanti."

Lewoleba, 31/10/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun