JPIC berusaha untuk mengupayakan cara hidup orang-orang katolik dan karya yang menjawab persoalan yang ada dalam masyarakat, terutama tantang zaman modern. Tujuan dari JPIC ialah kepedulian dan pembelaan terhadap orang yang miskin dan tertindas. Gerakan JPIC memiliki semangat langsung dari Yesus, gerakan ini  mengikuti cara hidup Yesus sendiri. Yesus yang datang ke dunia ini menjadi manusia biasa, Ia hidup ditengah-tengah masyarakat. Kedatangan Yesus ialah membawa keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan untuk umat manusia. Oleh sebab itu gerakan JPIC ini mengambil spritualitas Yesus sendiri. Dengan spritualitas itu mereka sungguh-sungguh memberikan keadilan kepada mereka yang tertindas dan merasa tersingkirkan dari golongan masyarakat. Kita mengetahui bahwa saat ini banyak umat kita mengalami pendindasan dan ketidakadilan yang tidak layak dari pihak yang berwewenang atau yang memegang kekuasaan dalam negara ini. Maka kehadiran JPIC sangat membantu umat dalam menegakkan keadilan di negara ini.Â
Keadilaan bukan hanya sekedar dalam konteks dalam kehidupan manusia saja, melainkan seluruh alam ciptaan ini kita buat dengan adil juga. Kita sangat perlu menjaga keseimbangan seluruh dunia ini. Terbentuknya  gerekan JPIC ini juga untuk membawa perdamaian dalam kehidupan ini. Yesus sendiri mengajarkan kepada kita untuk selalu berdamai kepada semua ciptaan. Kehadiran kita diharapakan selalu membawa perdamaian kepada semua orang. St. Fransiskus dari Asisi dalam doa dami yang dibuatnya, ia merumuskan dengan baik doa damai. Ia mengatakan bahwa Tuhan jadikalah aku pembawa damai, bila terjadi kebencian , jadikalah aku pembawa cinta kasih. Dari rumus tersebut tampak bahwa St. Fransiskus menjadikan dirinya pembawa damai bagi sesama.
 Dalam konteks kita zaman modern ini kita melihat banyak sekali peperangan dimana-mana. Oleh karena itu, gerakan JPIC mendorong umat Allah untuk selalu berbuat kedamaian kepada sesamanya, baik itu sesama agama katolik dan di luar agama katolik yang mereka jumpai. Selain memiliki kepedulian terhadap kehidupan sosial, JPIC juga bergerak dan menyuarakan lingkungan alam ini. Lingkungan alam sudah mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan, dimana hutan sebagai paruh-paruh dunia sudah mulai juga digundulkan dan membuat hilangnya beragam spesies binatang serta juga meningkatnya kelangkaan akan air bersih. Melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada lingkungan kita yang sekarang ini, maka gerakan JPIC menyuarakan agar lingkungan alam mulai dilestarikan kembali. Misalnya mereka menyuarakan untuk penghijauan kembali dengan menanam pohon kembali dan selalu menjaga keutuhannya alam ciptaan ini.
Fenomena kehidupan saat iniÂ
     Dengan segala kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia. Manusia mengubah segala-galannya dalam kehidupan ini. Baik itu dalam kehidupan sosial dan dengan lingkungan tempat manusia itu sendiri tinggal. Perubahan-perubahan yang terjadi bisa merupakan membawa kita kepada kemajuan dan bisa juga membawa kita kepada kemunduran. [6] Kemunduran pada lingkungan alam misalnya rusaknya lingkungan alam akibat dari pembukaan lahan dan pembangunan. Sedangkan dalam kehidupan sosial, banyak terjadi peperangan, kekacauan dan pemerkosaan serta berbagai kejahatan yang lainnya. Maka tidak heran jika kita melihat lingkungan sekitar banyak sekali fenomena-fenomena yang miris. Kalu kita melihat atau membaca berita di koran kita melihat berbagai fenomena yang terjadi di dalam kehidupan ini.Â
Banyak fenomena yang sangat memprihatinkan dalam kehidupan ini, secara khusus kerusakan lingkungan alam. Dimana-mana terjadi bencana, baik itu gempa bumi, tanah longsor, banjir dan gunung meletus. Fenomena-fenomena tersebuat hampir setiap hari saja terjadi di berbagai daerah di Indonesia ini bahakan di luar negri juga mengalami hal yang sama dengan kita. Tentu fenomena-fenomena itu terjadi diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang semakin rusak. Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka semakin kompleks juga fenomena kehidupan yang terjadi. Terutama dalam kehidupan manusia berbagai macam muncul fenomena-fenomena  yang tidak sesuai lagi dengan norma hidup bersama. Fenomena yang sedang terjadi saat ini ialah benyak terjadi menimpa kaum perempuan dan anak-anak. Mereka cenderung mengalami penindasan dan kekerasan dari orang-orang yang ada disekitar mereka. Hal itu tampak dengan seiringnya meningkat kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak. Fenomena-fenomena semacam ini sangat berkembang di Indonesia di mana kaum yang lemah mejadi obyek kekerasan sosial.
 Selain itu akibat dari kemajuan juga banyak berdampak kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan. Maksudnya ialah di mana mereka yang miskin dan terpinggirkan semakin miskin dan terpinggirkan sedangkan yang kaya semakin kaya. Itulah fenomena realitas yang kita alami, di mana kemajuan hanya dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kuasa dan kekayaan saja. Sedangkan orang miskin hanya sebagai penonton saja, mereka sebagai imas dari ketidakadilan di negara ini. Ketidakadilan itu yang membuat mereka yang menderita semakin menderita.
Duni saat ini sudah menjadi titik dasar bagi banyak masyarakat untuk memberikan berbagai perbandingan dan perbedaan dengan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan daerah yang sudah maju dengan teknologi dan yang masih dalam perkembangan. Negara Indonesia yang saat ini sedang dalam perkembangan dan sedang menuju pada kemajuan telah menjadikan suatu keberadaan pabrik-pabrik yang semakin banyak membuat ekosistem alam menjadi tercemar. Jika dilihat dalam konteks lingkungan yang sesuai harapan cetusan Pancasila para pendahulu tentang pentingnya keadilan dan kesejahteraan, maka akan muncul polemik di manakah letaknya masyarakat yang merdeka dan bebas dari terpuruknya ekonomi, keharmonisan, dan sopan santun dalam negara. Haruskah pembangunan besar-besaran dalam berbagai daerah dan proyeksi pabrik menjadi pacuan negara untuk masyarakat yang makmur.
Lingkungan yang asriÂ
      Pada dasarnya semua manusia ingin hidup dalam lingkungan yang indah dan asri. Berbicara mengenai lingkungan memang tidak akan pernah ada habisnya. Mengapa demikian? Karena lingkungan berkaitan erat dengan segala aspek kehidupan yang ada di muka bumi ini, secara khusus makhluk hidup. Dalam lingkungan alam manusia mempunyai peran sangat penting dalam menjalankan roda kehidupan di bumi ini, manusia sebagai obyek pelaku utama dalam mempengaruhi dan menjalankan kondisi lingkungan sekitar.[7] . Selagi manusia dapat menjaga ekosistem alam ini, maka lingkungan sekitar akan terawat dan asri. Dengan demikian orang akan merasakan kenyamanan  mendiami lingkungan yang asri.  Lingkungan yang asri adalah lingkungan yang mempesona dan sangat elok untuk kehidupan. Dengan lingkungan yang asri akan membuat seseorang hidup dan tinngal disuatu tempat akan betah, sehingga timbul rasa atau keinginan untuk merawat, menjaga, dan melestarikannya. Namun kenyataan yang kita hadapi sekarang bukan lah demikian. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sikap konsumerisme dari masyarakat. Maka mulailah bermunculan masalah yang mengganggu kesemimbangan lingkungan. Misalnya dapat kita lihat ialah pengeksplotasian alam secara besar-besaran dengan tidak bertanggung jawab. Sekarang juga dengan dibangunnya Ibu Kota IKN yang baru di Kalimantan Timur. Itu membutuhkan lokasi atau lahan yang sangat besar, maka terjadilah pembukaan lahan secara besar-besaran untuk area perkanotoran sehingga berkurangnya lahan atau hutan hijau di Kalimantan. Pembukaan lahan tersebuat secara besar-besaran tersebut akan menyebabkan kerusakan alam dan menyebabkan kehidupan di bumi ini menjadi terancam. Oleh karena itu tidaklah heran jika skarang ini ada banyak gerakan salah satunya gerakan tersebuat ialah kelompok JPIC yang sedang gencar-gencarnya menyuarakan tentang lingkungan hidup. Tentu gerakan ini sangat selaras dengan ensiklik yang dikeluarkan oleh bapa Paus Fransiskus yakni, Laudato Si.
 Di mana setiap orang mempunyai keprihatinan terhadap lingkungan alam yang semakin rusak ini. Oleh sebab itu banyak gerakan yang ingin menghidupkan semangat penghijauan dengan tujuan untuk menatap kebutuhan pesona keindahan alam dan pesona integrasi ekosistem makhluk hidup. Jika dilihat secara globalisasi, kebutuhan manusia untuk mendapatkan lingkungan yang asri sudah berubah menjadi kebutuhan interaksi masing-masing individu untuk tempat berkumpul, rekreasi, dan kegiatan santai untuk menyegarkan tubuh dan meluangkan waktu untuk mendapat inspirasi baru mencangkup kebutuhan jasmani dan rohani. Lingkungan yang asri dalam KBBI adalah lingkungan yang indah dan sedap dipandang mata. Sesuatu yang indah dipandang tentu akan menghadirkan rasa damai dalam diri setiap individu, maka sudah pasti lingkungan yang asri akan menjadi kunjungan setiap individu untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di tempat yang sudah asri tersebut.