Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 101-102

26 Januari 2025   06:30 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Noval Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Pertemuan berakhir dengan semangat yang tinggi, dengan harapan baru untuk masa depan pertanian di Kampung Tabonji yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Keberhasilan Pertama

Keberhasilan pertama Josefa, Didimus, dan Teguh dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan di Kampung Tabonji mencapai puncaknya ketika mereka melihat dampak positif yang nyata terhadap hasil panen dan masyarakat setempat. Setelah berbulan-bulan bekerja keras, hari ini adalah saat untuk merayakan pencapaian mereka yang luar biasa.

Pagi itu, mereka kembali ke ladang dengan hati yang penuh harap. Tanaman ubi-ubi yang mereka tanam beberapa bulan yang lalu kini telah tumbuh subur dan menghasilkan umbi-umbian yang besar dan berkualitas tinggi. Josefa dengan cermat memanen ubi-ubi pertama, tersenyum puas melihat hasil dari upaya mereka yang terus-menerus.

"Kita berhasil, Josefa! Lihatlah ubi-ubi ini," seru Didimus sambil mengangkat salah satu umbi yang besar dan sehat.

Josefa tersenyum lebar. "Ini semua berkat kerja keras kita bersama, Didimus. Kita telah membuktikan bahwa integrasi antara pengetahuan modern dan kearifan lokal bisa membawa hasil yang luar biasa."

Teguh, yang tegas dalam menerapkan teknologi modern, membuat pengamatan terhadap data yang mereka kumpulkan selama proses pertanian. "Data menunjukkan bahwa penggunaan sensor kelembaban tanah dan sistem irigasi tetes telah secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk. Tanaman kita lebih sehat dan produktif," jelasnya sambil memperlihatkan grafik di tablet.

Didimus mengangguk. "Ini bukan hanya tentang hasil panen yang meningkat, tapi juga semangat komunitas yang terus tumbuh untuk menjaga dan mengembangkan sistem pertanian yang baru."

Josefa memandang sekeliling ladang, melihat warga kampung yang berkumpul untuk melihat hasil panen. Beberapa dari mereka yang awalnya skeptis sekarang tampak antusias. Salah satu warga, Bapak Markus, mendekati mereka.

"Josefa, Didimus, Teguh, saya harus mengakui bahwa saya awalnya ragu dengan pendekatan kalian. Tapi sekarang, melihat hasil ini, saya yakin kita berada di jalur yang benar," kata Bapak Markus dengan senyum bangga.

Josefa merasa sangat bersyukur atas dukungan dan kerja keras timnya selama ini. "Bapak Markus, terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Anda. Ini adalah bukti bahwa kita bisa mencapai lebih banyak jika bekerja bersama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun