Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 101-102

26 Januari 2025   06:30 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Noval Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Pelatihan untuk Warga

Setelah mencapai kesuksesan awal dengan panen pertama mereka, Josefa, Didimus, dan Teguh memutuskan untuk melanjutkan langkah mereka dengan melibatkan lebih banyak warga Kampung Tabonji dalam proyek pertanian yang sedang dikembangkan. Salah satu strategi yang mereka pilih adalah dengan menyelenggarakan sesi pelatihan intensif untuk warga kampung, baik yang sudah terlibat sebelumnya maupun yang baru saja tertarik untuk ikut serta.

Sesi pelatihan ini diadakan di balai desa yang ramah dengan penjelasan dari Josefa tentang visi mereka untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara yang berkelanjutan. Didimus memberikan konteks lebih dalam tentang sejarah pertanian lokal dan nilai-nilai yang harus tetap dijaga dalam pengelolaan tanah dan sumber daya alam.

"Teman-teman, kita semua telah melihat bagaimana pendekatan baru kita memberikan hasil yang memuaskan. Sekarang saatnya untuk melibatkan lebih banyak orang dalam upaya ini," kata Josefa dengan antusias. "Kami percaya bahwa dengan bekerja bersama dan menggabungkan pengetahuan kita, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik lagi."

Beberapa warga mengangguk setuju, sementara yang lain tampak masih merenungkan kata-kata Josefa dengan hati-hati. Teguh, yang memegang peran penting dalam menjelaskan teknologi modern, melanjutkan dengan pemaparan tentang alat-alat baru dan teknik-teknik terbaru yang mereka terapkan di ladang.

"Ini adalah sensor kelembaban tanah," ujarnya sambil menunjukkan perangkat kecil di tangannya. "Dengan alat ini, kita bisa mengukur secara akurat kelembaban tanah untuk menentukan waktu yang tepat untuk irigasi. Hal ini sangat penting untuk menghemat air dan meningkatkan efisiensi pertanian kita."

Beberapa peserta pelatihan mulai bertanya-tanya, sementara yang lain tampak tertarik untuk mencoba teknologi baru ini. Didimus menambahkan, "Kita tidak hanya memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga menjaga nilai-nilai tradisional kita dalam proses ini. Keseimbangan antara inovasi dan kearifan lokal akan membawa kemajuan yang berkelanjutan bagi kita semua."

Sesi pelatihan berlanjut dengan Teguh mempraktekkan penggunaan alat-alat modern di ladang mereka. Dia dengan sabar menjelaskan setiap langkah dan memberikan kesempatan kepada warga kampung untuk mencoba sendiri. Beberapa peserta menunjukkan keberanian untuk mencoba menggunakan sensor kelembaban tanah, sementara yang lain bertanya-tanya tentang bagaimana teknologi ini bisa diadopsi dalam skala yang lebih besar di ladang mereka.

Josefa, Didimus, dan Teguh dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memastikan bahwa setiap peserta pelatihan merasa didengar dan dihargai. Mereka menyampaikan harapan bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan membawa perubahan dalam hasil pertanian, tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan meningkatkan kualitas hidup bersama.

"Dengan pengetahuan baru yang kita dapatkan hari ini, saya yakin kita semua akan menjadi lebih siap untuk mengelola ladang kita sendiri dengan cara yang lebih efektif," ujar salah seorang peserta pelatihan dengan penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun