Penyadaran Baru
Josefa duduk di bawah pohon rindang di kampus IPB, menghirup udara segar yang mengalirkan inspirasi ke dalam dirinya. Di dalam hatinya, semangat untuk menggabungkan pengetahuan tradisional dan teknologi modern semakin membara. Dia menyadari bahwa tantangan yang dihadapinya bukanlah sekadar soal pertanian, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan mengubah paradigma di masyarakatnya.
"Teguh," Josefa memulai, mengingat diskusi mereka sebelumnya, "bagaimana menurutmu cara terbaik untuk memulai dialog dengan petani di kampungku? Aku ingin mereka membuka pikiran terhadap teknologi tanpa merasa mengorbankan cara-cara tradisional mereka."
Teguh mengernyitkan dahi sejenak, berpikir serius sebelum menjawab, "Josefa, yang penting adalah pendekatanmu harus inklusif. Tunjukkan pada mereka bahwa teknologi yang kita bicarakan bukan untuk menggantikan tradisi mereka, tetapi untuk memperkuatnya. Ajak mereka berdiskusi, dengarkan permasalahan mereka, dan kemudian sampaikan solusi yang bisa mereka terima."
Josefa mengangguk, mencatat poin-poin penting dari saran Teguh. "Aku akan mempersiapkan pertemuan informal dulu, mungkin di bawah pohon rindang seperti ini," katanya sembari tersenyum. "Aku ingin mereka merasa nyaman dan terbuka untuk berbagi pengalaman mereka."
Saat matahari semakin tinggi di langit, mereka melanjutkan perencanaan mereka. Josefa menjelaskan rencananya untuk mengadakan sesi pelatihan di ladang-ladang kampung, sementara Teguh memberikan masukan tentang pendekatan komunikasi yang efektif untuk mengedukasi petani tentang teknologi baru.
"Kita juga perlu melibatkan pemerintah daerah dan organisasi pertanian setempat," Teguh menambahkan. "Mereka bisa menjadi mitra strategis dalam mengimplementasikan ide-ide ini ke level yang lebih luas."
Josefa menulis dengan semangat dalam buku catatannya, mencatat setiap detail dari diskusi ini. Dia merasa semakin yakin bahwa dengan perencanaan yang matang dan dukungan yang tepat, dia bisa membuat perbedaan yang signifikan di kampung halamannya.
Matahari terus bersinar di langit, memberikan Josefa keyakinan bahwa langkah-langkah yang dia pilih adalah langkah yang tepat. Dengan semangat yang membara dan tekad yang bulat, Josefa siap untuk melanjutkan perjalanannya menapaki jejak di Kimaam, membawa harapan dan perubahan positif bagi komunitasnya serta masyarakat Papua secara luas.
(Bersambung)
Merauke, 03 Januari 2025