Tahap terakhir adalah evaluasi dan pengembangan lebih lanjut. Mereka akan mengumpulkan data hasil panen, mengadakan diskusi terbuka dengan para petani, dan merencanakan langkah berikutnya berdasarkan umpan balik yang mereka terima.
"Dengan pendekatan ini, kita bisa memastikan bahwa metode kita tidak hanya diterima, tetapi juga diadopsi secara luas," kata Teguh dengan penuh semangat.
Josefa merasa optimis melihat rencana yang telah mereka susun. Dia tahu bahwa jalan di depan tidak akan mudah, tetapi dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat, dia yakin mereka bisa membawa perubahan positif bagi Kampung Tabonji. Bersama Teguh, Josefa siap untuk memulai perjalanan ini dan mengubah masa depan kampung halamannya.
"Saat kita sampai di sana, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berbicara dengan kepala desa dan para tetua adat," ujar Josefa.
Teguh mengangguk. "Setuju. Mereka adalah figur yang sangat dihormati. Jika mereka mendukung, itu akan sangat membantu."
"Kita harus benar-benar menjelaskan bahwa kita tidak berniat mengubah segalanya secara drastis, tapi lebih pada menambah pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang lebih modern," Josefa melanjutkan, sambil menatap peta dengan penuh tekad.
"Kamu benar, Josefa. Kita harus mendekati ini dengan hati-hati dan penuh hormat. Lagipula, ini tentang masa depan mereka juga," tambah Teguh sambil menyentuh bahu Josefa untuk memberikan dukungan.
Dengan semangat yang membara, mereka berdua merasa lebih siap dari sebelumnya untuk menghadapi tantangan di Kampung Tabonji. Mereka tahu bahwa keberhasilan rencana ini bergantung pada kolaborasi dan kepercayaan yang mereka bangun dengan masyarakat setempat. Bersama-sama, mereka bertekad untuk membawa perubahan yang bermakna dan berkelanjutan bagi komunitas yang mereka cintai.
Setelah menyusun rencana yang matang untuk kampung halamannya, Josefa menyadari bahwa langkah penting berikutnya adalah mendokumentasikan seluruh proses pembelajaran dan perencanaan dalam sebuah laporan yang komprehensif. Laporan ini tidak hanya akan menjadi panduan bagi pelaksanaan rencana di Kampung Tabonji, tetapi juga akan menjadi bukti ilmiah yang dapat diajukan kepada dosen pembimbing dan pihak universitas.
Josefa menghabiskan beberapa hari di perpustakaan kampus, dikelilingi oleh buku-buku referensi dan catatan kuliah. Setiap malam, ia duduk di depan laptopnya, mengetik dengan penuh semangat. Ia memulai dengan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dan tujuan dari proyeknya. Bagian ini menggambarkan kekagumannya terhadap metode tradisional yang digunakan di kampung halamannya dan motivasinya untuk memadukan pengetahuan modern dengan kearifan lokal.