Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Detektif Mini, Mencari dan Memilih Makanan Sehat di Sekolah

17 Desember 2024   04:36 Diperbarui: 17 Desember 2024   04:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membuat Jajanan Sehat di Rumah

Membuat jajanan sehat di rumah bukan hanya memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan bergizi, tetapi juga menjadi peluang untuk melibatkan anak-anak dalam proses kreatif yang mendidik. Aktivitas ini dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya pola makan sehat dan menanamkan kebiasaan baik sejak dini.

Melibatkan anak-anak dalam pembuatan jajanan sehat: Hal ini dapat menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus mendidik. Proses ini memungkinkan mereka mengenal bahan-bahan alami, memahami pentingnya memilih makanan sehat, dan mengembangkan kreativitas. Anak-anak dapat diajak membuat resep jajanan sederhana yang tidak memerlukan teknik memasak rumit, seperti puding buah, coklat bubuk, madu, roti gandum yang diisi dengan wortel atau irisian tomat. Selain itu, anak dibangun kesadarannya terhadap makanan sehat. Saat memasak bersama, orang tua bisa memberikan penjelasan sederhana mengenai manfaat bahan yang digunakan. Misalnya, wortel baik untuk mata karena mengandung vitamin A, atau madu sebagai pemanis alami lebih sehat dibandingkan gula. Proses belajar ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada anak dibandingkan sekadar melarang atau membatasi konsumsi makanan tertentu.

Tanggung jawab anak terhadap pilihan makanan: Membuat jajanan sehat di rumah memberi anak-anak pengalaman langsung yang membantu mereka merasa lebih bertanggung jawab terhadap makanan yang mereka konsumsi. Ketika anak-anak terlibat dalam memilih bahan dan memasak, mereka menjadi lebih sadar tentang apa yang masuk ke dalam tubuh mereka. Linda Cooper dalam The Family Table: Recipes and Strategies to Nurture Kids (2018), menyatakan: "Anak-anak yang terlibat dalam proses memasak lebih cenderung makan makanan yang sehat dan menghargai makanan yang mereka buat sendiri." Selain itu, pengalaman memasak bersama ini tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga membangun pola pikir yang akan terus terbawa hingga mereka dewasa. Anak-anak yang terbiasa membuat jajanan sehat cenderung memiliki preferensi lebih baik terhadap makanan sehat, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko obesitas dan penyakit terkait pola makan buruk.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Jajanan Mencurigakan?

Makanan yang mencurigakan, baik karena tampilan, bau, rasa, atau efek yang ditimbulkannya, tidak boleh diabaikan. Tindakan cepat dan edukasi kolektif sangat penting untuk melindungi kesehatan anak-anak dan komunitas sekolah.

Tidak membeli atau mengonsumsinya: Ketika menemukan makanan yang mencurigakan, langkah pertama adalah tidak mengonsumsinya dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang di lingkungan sekolah. Makanan yang terlihat tidak wajar, seperti terlalu mencolok warnanya atau memiliki bau yang menyengat, harus dihindari.  Makanan dengan pewarna berbahaya atau bahan ilegal seperti boraks dan formalin bisa langsung menimbulkan efek samping berupa mual, pusing, atau bahkan kerusakan organ jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Tindakan lain adalah segera laporkan kepada guru, kepala sekolah, atau orang tua. Ini adalah langkah penting untuk mencegah anak-anak lain menjadi korban. Laporan ini juga bisa menjadi dasar tindakan oleh pihak sekolah, seperti melakukan inspeksi terhadap jajanan yang dijual di sekitar sekolah.

Menggalakkan kesadaran kolektif: Upaya individu tidak cukup untuk menghadapi tantangan keamanan pangan. Diperlukan kesadaran bersama di komunitas sekolah untuk memastikan jajanan yang dijual aman untuk semua. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi tentang pangan di sekolah dan mendorong kerja sama dengan pedagang jajanan. Mengadakan diskusi atau seminar kecil di sekolah tentang keamanan pangan dapat membantu meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan pedagang jajanan. Materi diskusi dapat mencakup bahaya bahan berbahaya seperti pewarna sintetis dan pengawet ilegal, serta cara mengenali tanda-tandanya.

Kementerian Kesehatan RI dalam Pangan dan Kesehatan Anak Sekolah (2018) menyebutkan bahwa edukasi kolektif lebih efektif dalam membangun kebiasaan memilih makanan sehat dibandingkan hanya memberikan informasi kepada individu. Selain itu, sekolah dapat bekerja sama dengan pedagang di sekitar lingkungannya untuk memastikan bahwa makanan yang dijual memenuhi standar keamanan. Hal ini termasuk memberikan pelatihan sederhana kepada pedagang tentang bahaya boraks, formalin, dan pewarna ilegal, serta cara memilih bahan makanan yang aman. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM, 2023), program edukasi untuk pedagang kecil terbukti meningkatkan kualitas jajanan sekolah hingga 40% dalam kurun waktu satu tahun.

Uraian di atas menunjukkan bahwa memilih jajanan yang aman dan sehat adalah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi kesehatan anak-anak. Sebagai "detektif mini," anak-anak diajak untuk lebih cerdas dalam mengamati warna, bau, tekstur, dan rasa makanan, serta belajar membaca label kemasan dengan teliti. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab orang tua atau guru, tetapi tugas bersama yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Kini saatnya untuk bertindak! Anak-anak diajak untuk mulai berburu makanan sehat di sekolah, menghindari jajanan yang mencurigakan, dan membuat bekal bergizi di rumah bersama keluarga. Dengan semangat yang sama, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Jadilah "detektif mini" yang berani dan cerdas dalam menjaga kesehatan! (*)

Merauke, 17 Desember 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun