Untuk menghindari kebosanan, pengulangan perlu variasi. Permainan edukasi dapat membuat pengulangan lebih menarik. Edward Deci dan Richard Ryan dalam Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior (1985) menyebutkan bahwa pengulangan yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Penggunaan teknologi interaktif seperti Kahoot dan Quizizz menawarkan elemen menarik dalam pengulangan. Richard Mayer dalam Multimedia Learning (2001) menyatakan bahwa media interaktif dapat mengatasi kebosanan dan memperkuat pemahaman konsep melalui pengalaman belajar yang menyenangkan.
Pengulangan juga dapat dilakukan dengan metode visual atau praktis, seperti diagram atau eksperimen. Jerome Bruner dalam The Process of Education (1960) menyatakan bahwa informasi dalam format visual dan kinestetik membantu siswa memahami keterkaitan antar konsep, mengurangi kebosanan.
Evaluasi berkala penting untuk menilai efektivitas pengulangan dalam membentuk kebiasaan belajar yang positif. Howard Gardner (1983) merekomendasikan berbagai jenis evaluasi seperti tes tertulis, wawancara, atau observasi untuk memperoleh gambaran akurat tentang kemajuan siswa. Evaluasi ini membantu guru mengidentifikasi area yang membutuhkan pengulangan atau pendekatan alternatif. Evaluasi tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga memberikan umpan balik berharga untuk perbaikan proses belajar-mengajar.
Dari paparan di atas, pengulangan adalah kunci efektif dalam membentuk kebiasaan, meningkatkan kedisiplinan, dan memperkuat kompetensi siswa, karena melalui rutinitas konsisten, siswa mengembangkan keteraturan dan tanggung jawab. Dengan memperdalam pemahaman dan membangun kepercayaan diri melalui pengalaman berulang, pengulangan juga meningkatkan kompetensi akademis dan non-akademis siswa, sebagaimana ditegaskan dalam adagium Latin Repetitio est Mater Studiorum. Diharapkan, pengulangan dapat diintegrasikan lebih luas dalam sistem pendidikan sebagai strategi utama dengan variasi metode pengajaran yang menarik dan evaluasi berkala, sehingga menjadi landasan kokoh dalam pembelajaran dan membantu siswa lebih siap menghadapi tantangan masa depan. (*)
Merauke, 2 Desember 2024
Agustinus Gereda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H