Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Great Teacher" sebagai Arsitek Kehidupan, Membentuk Masa Depan melalui Pembelajaran dan Kasih

25 November 2024   05:30 Diperbarui: 25 November 2024   07:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Term "great teacher" tampaknya belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, namun dapat diartikan sebagai guru yang memiliki kualitas yang "sangat baik." Seorang great teacher memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari "good teacher" dan "excellent teacher," dengan peran yang jauh melampaui pengajaran akademis. Selain memastikan pemahaman siswa dan menginspirasi rasa ingin tahu, "great teacher" memberikan pendidikan yang menyentuh hati dan membentuk fondasi karakter serta nilai-nilai hidup siswa, membantu mereka berkembang secara pribadi dan sosial. Sebagai arsitek kehidupan, ia tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai moral yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia. Melalui pendidikan berbasis kasih, seorang "great teacher" melihat setiap siswa sebagai individu yang unik, memberikan perhatian penuh empati, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan aman, sehingga siswa merasa termotivasi untuk meraih potensi terbaik mereka serta menjadi pribadi yang tangguh dan peduli terhadap masyarakat di sekitarnya.

Apa yang Membuat Seorang Guru Menjadi Great Teacher?

Seorang "great teacher" adalah sosok yang tak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga memiliki kapasitas unik untuk membimbing dan menginspirasi siswa secara holistik. Perannya melampaui sekadar menyampaikan pelajaran; ia adalah teladan, pembimbing, dan inspirasi bagi masa depan. Menurut John Hattie, dalam Visible Learning for Teachers (2012), "guru yang efektif adalah yang tahu bagaimana menggunakan pengetahuannya untuk membantu siswa mencapai kesuksesan yang sebenarnya." Hal ini menekankan pentingnya guru yang mampu membangun hubungan yang mendalam dan bermakna dengan siswa, mewujudkan keahlian yang menyeluruh.

Kualitas dan kompetensi unik: Seorang "great teacher" membutuhkan keterampilan yang tidak hanya mencakup penguasaan materi, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional. Ini penting karena guru berperan sebagai jembatan antara pengetahuan dan perkembangan pribadi siswa. Kompetensi unik lain yang diperlukan mencakup empati dan keterampilan mendengarkan, yaitu memahami bahwa setiap siswa adalah individu unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Selain itu, keterampilan manajemen kelas yang adatif, yakni memiliki fleksibilitas dalam mengelola kelas sangat penting agar dapat mengatasi dinamika yang kompleks dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. Menurut Lee S. Shulman, dalam Those Who Understand: Knowledge Growth in Teaching (1986), "great teachers" memiliki kemampuan tidak hanya memahami materi, tetapi juga menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami siswa. Dengan demikian, kualitas-kualitas ini menciptakan pengalaman belajar yang mendalam dan transformatif bagi siswa.

Kesediaan untuk terus belajar dan menginspirasi: Menjadi "great teacher" berarti terus-menerus belajar, beradaptasi, dan mencari cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan siswa yang terus berubah. Kesediaan untuk terus belajar tidak hanya melibatkan pembelajaran akademis, tetapi juga perkembangan pribadi dan moral seorang guru. Pendidikan adalah jalan yang terus berkembang, dan seorang "great teacher" memahami bahwa dengan belajar, ia dapat terus memberikan inspirasi dan dukungan yang sesuai untuk generasi baru. Menurut Parker J. Palmer dalam The Courage to Teach (1998), guru yang menginspirasi tak henti-hentinya menyalakan semangat belajar di dalam dirinya sendiri. Artinya, guru perlu memiliki kecintaan pada pengetahuan dan semangat untuk terus memperbarui pendekatannya demi perkembangan siswa.

Dampak Seorang Great Teacher terhadap Siswa dan Masyarakat

Seorang "great teacher" memiliki peran yang tidak hanya terbatas pada penyampaian materi pelajaran. Ia menjadi sosok yang membentuk karakter, memotivasi, dan membimbing siswa menjadi pribadi yang berpotensi serta berkontribusi pada masyarakat. Pendidikan yang dilaksanakan dengan penuh kasih dan ketulusan oleh seorang "great teacher" mampu menciptakan dampak yang mendalam dan abadi bagi siswa dan masyarakat.

Membentuk karakter dan moral siswa: Melalui teladan hidup dan nilai-nilai yang diajarkan, guru dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk mengembangkan sikap-sikap positif seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Guru yang berperan sebagai pembimbing moral membantu siswa mengenali pentingnya nilai-nilai yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas moral yang diajarkan guru akan tertanam dalam diri siswa dan terus dibawa hingga dewasa. Menurut Thomas Lickona, dalam Education for Character (1991), "guru yang efektif dalam pendidikan karakter adalah yang secara sadar berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap aspek pembelajaran." Pentingnya seorang guru sebagai teladan moral, karena siswa sering meniru nilai-nilai yang mereka lihat dan rasakan dari perilaku gurunya.

Menginspirasi dan menumbuhkan potensi siswa: Guru memotivasi siswa untuk menemukan minat dan bakat mereka, serta memberikan arahan yang membantu mereka mengembangkan kemampuan tersebut secara maksimal. Menurut Maria Montessori, dalam The Absorbent Mind (1949), "pendidikan seharusnya memupuk minat alami anak-anak dalam proses belajar, serta memberdayakan mereka untuk mengejar tujuan hidup mereka." Guru yang menginspirasi membantu siswa menemukan kepercayaan diri untuk mengejar cita-cita mereka, menciptakan rasa percaya diri dan ketekunan yang akan mengantarkan mereka pada kesuksesan. Paulo Freire dalam Pedagogy of the Oppressed (1970) menyebutkan pentingnya guru sebagai motivator. Menurutnya, "pendidikan sejati terjadi ketika guru menghargai dan memupuk aspirasi individu siswa." Pendekatan ini membangun semangat belajar yang mendalam dalam diri siswa dan membentuk rasa tanggung jawab terhadap masa depan mereka.

Kontribusi pada masyarakat yang lebih baik: Siswa yang diajar oleh guru yang penuh dedikasi ini akan tumbuh menjadi individu yang peduli, bertanggung jawab, dan sadar akan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan yang diberikan dengan tujuan membentuk pribadi yang utuh memiliki dampak yang abadi, menciptakan generasi yang siap untuk berkontribusi pada kesejahteraan sosial. Menurut Michael Fullan dalam Leading in a Culture of Change (2001), "guru yang inspiratif memiliki dampak yang lebih dari sekadar akademis; ia menginspirasi perubahan sosial yang berkelanjutan." Guru seperti ini mendorong siswa berpikir kritis dan peduli terhadap kondisi sosial di sekitarnya, sehingga bertumbuh menjadi individu yang berkontribusi bagi masyarakat.

Pembelajaran Berbasis Kasih: Inti dari Seorang Great Teacher

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun