Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

(Novel) Menapak Jejak di Kimaam, Episode 33-34

23 Oktober 2024   06:05 Diperbarui: 23 Oktober 2024   06:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Pencarian Informasi

Setelah Josefa membuat keputusan untuk melanjutkan pendidikannya di IPB, langkah berikutnya adalah memulai pencarian informasi yang mendalam tentang ilmu pertanian modern. Josefa terlibat aktif dalam berbagai seminar, workshop, dan kuliah yang diselenggarakan di IPB.

Pada suatu hari di kampus, Josefa bertemu dengan seorang pakar agronomi yang sedang memberikan kuliah tamu tentang teknik pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Setelah kuliah selesai, Josefa mendekat dan bertanya, "Pak, bagaimana menurut Bapak tentang penerapan teknologi sensor untuk pengaturan irigasi di ladang-ladang ubi di daerah tropis?"

Pakar agronomi itu tersenyum, "Ah, itu adalah salah satu inovasi yang menarik, Josefa. Sensor-sensor modern bisa membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan air tanah tanpa harus membuang-buang sumber daya."

Josefa mengangguk serius, mencatat setiap kata yang disampaikan pakar agronomi tersebut. Diskusi mereka tidak hanya memperdalam pemahaman Josefa tentang teknologi pertanian modern, tetapi juga memberinya perspektif baru tentang bagaimana teknologi tersebut bisa diadaptasi dan diterapkan di ladang-ladang di Pulau Kimaam.

Selain itu, Josefa juga terlibat dalam grup diskusi dengan sesama mahasiswa. Di sebuah seminar tentang keberlanjutan pertanian, mereka mendiskusikan bagaimana pentingnya menjaga keseimbangan ekologi dalam praktik pertanian modern. Salah seorang teman sekelasnya, Dinda, mengatakan, "Josefa, bagaimana menurutmu kita bisa memadukan teknologi dan kearifan lokal dalam sistem pertanian yang kita kembangkan nanti?"

Josefa tersenyum, "Saya pikir itu sangat mungkin, Dinda. Kita bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang sudah teruji."

Diskusi-diskusi intens seperti ini membantu Josefa memperluas wawasannya tentang tantangan dan peluang dalam dunia pertanian saat ini. Setiap informasi baru yang dia dapatkan di IPB semakin menguatkan tekadnya untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Papua, khususnya dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan mengembangkan pertanian berkelanjutan.

Hal inilah yang mencerminkan komitmen Josefa untuk terus belajar dan berkembang dalam mengejar cita-citanya. Dia siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan demi mewujudkan impian dan tujuannya untuk membawa dampak positif bagi komunitasnya.

Dukungan dari Teman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun