Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Positif Aktivitas Menyanyi bagi Kesehatan Fisik dan Mental

17 Oktober 2024   06:05 Diperbarui: 17 Oktober 2024   06:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menyanyi adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang paling universal dan digemari oleh banyak orang di seluruh dunia. Baik dilakukan secara individu di kamar mandi, di mobil saat perjalanan, atau bersama dalam sebuah paduan suara, menyanyi memberikan perasaan kebebasan dan kegembiraan yang khas. Aktivitas ini tidak hanya menciptakan melodi yang enak didengar, tetapi juga mampu menyentuh jiwa dan membawa kedamaian. Menyanyi dalam paduan suara menawarkan pengalaman yang berbeda---perasaan keterhubungan dan harmoni dengan orang lain, yang secara alami menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas. Sementara itu, menyanyi sendiri memberi ruang untuk berekspresi secara lebih personal, memungkinkan seseorang untuk melepaskan emosi dan menenangkan diri.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa menyanyi, baik secara individu maupun bersama, tidak hanya membawa kegembiraan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Ini bukan sekadar hiburan; menyanyi mampu memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental yang mungkin tidak disadari banyak orang. Mengingat betapa mudahnya mengakses kegiatan ini dan dampak positif yang dihasilkannya, menyanyi menjadi aktivitas yang sangat berharga bagi kesejahteraan manusia.

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan dampak positif dari aktivitas menyanyi terhadap kesehatan fisik dan mental. Berdasarkan berbagai penelitian, akan diungkapkan bagaimana menyanyi dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, memperkuat sistem pernapasan, serta mendorong rasa keterhubungan sosial. Dengan memahami manfaat-manfaat ini, diharapkan pembaca dapat lebih menghargai menyanyi sebagai bagian penting dari gaya hidup sehat dan mempertimbangkannya sebagai cara sederhana untuk meningkatkan kualitas hidup.

Manfaat Menyanyi bagi Kesehatan Mental

Pelepasan Stres dan Kecemasan: Menyanyi adalah cara efektif untuk menyalurkan emosi dan meredakan stres, baik secara individu maupun dalam kelompok. Daniel Levitin, dalam The World in Six Songs (2008), menyatakan bahwa menyanyi membantu mengurangi hormon stres kortisol dan menenangkan sistem saraf, sehingga mengurangi kecemasan. Gereja Katolik juga menganggap menyanyi sebagai bentuk doa dan ekspresi kasih kepada Tuhan. Dokumen Sacrosanctum Concilium (1963) menegaskan bahwa menyanyi bersama dalam ibadah dapat menenangkan jiwa dan membawa kedamaian.

Meningkatkan Mood dan Kebahagiaan: Menyanyi merangsang pelepasan hormon endorfin dan oksitosin, yang berkontribusi pada peningkatan mood dan kebahagiaan. Menurut Julene Johnson, dalam Singing and Wellbeing (2013), oksitosin yang dilepaskan saat menyanyi membangun perasaan bahagia dan meningkatkan kesejahteraan. Santo Augustinus menyatakan, "Bernyanyi adalah berdoa dua kali lipat," yang mencerminkan bahwa menyanyi membawa kebahagiaan yang mendalam sekaligus menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Meningkatkan Keterhubungan Sosial: Menyanyi bersama, terutama dalam paduan suara, menciptakan keterhubungan sosial yang kuat. Stephen Clift dalam Choral Singing and Health (2010) menyebutkan bahwa menyanyi bersama mengurangi kesepian dan memberikan dukungan emosional. Gereja Katolik menekankan pentingnya komunitas dan persatuan, dan menyanyi dalam ibadah menjadi simbol persatuan umat dalam doa, memperkuat keterhubungan antar jemaat.

Meningkatkan Kepercayaan Diri: Bernyanyi di depan umum atau dalam kelompok dapat meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pencapaian. Graham Welch dalam Singing and the Self (2005) menjelaskan bahwa menyanyi membantu individu mengembangkan keberanian, yang kemudian meningkatkan kepercayaan diri. Gereja Katolik mendorong penggunaan talenta, termasuk bernyanyi, untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama, sehingga memperkuat kepercayaan diri dalam menjalankan panggilan untuk berbagi anugerah Tuhan.

Manfaat Menyanyi bagi Kesehatan Fisik

Meningkatkan Fungsi Pernapasan: Menyanyi melibatkan teknik pernapasan dalam yang dapat memperkuat otot pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Saat menyanyi, seseorang dilatih menggunakan diafragma dan mengontrol pernapasan, memberikan manfaat positif bagi sistem pernapasan. Graham Welch dalam The Benefits of Singing for Lung Function (2015) menjelaskan bahwa teknik pernapasan dalam menyanyi mirip dengan latihan terapi pernapasan, yang memperkuat paru-paru. Gereja Katolik menganggap menyanyi sebagai "doa pernapasan" yang meningkatkan kehidupan spiritual dan fisik.

Mengurangi Tekanan Darah: Menyanyi memiliki efek menenangkan yang dapat mengurangi tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Melodi harmonis memicu respons relaksasi yang menurunkan ketegangan sistem kardiovaskular. Menurut Daisy Fancourt dalam The Impact of Singing on Cardiovascular Health (2019), menyanyi, terutama dalam paduan suara, menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. Gereja Katolik mengaitkan kedamaian dalam menyanyi dengan kedamaian batin, yang menyehatkan tubuh, seperti yang ditegaskan oleh Santo Gregorius Agung.

Meningkatkan Imunitas: Menyanyi dikaitkan dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan. Frank Lipman dalam Revive: End Exhaustion and Feel Great Again (2015) menyatakan bahwa menyanyi merangsang produksi imunoglobulin A, antibodi penting dalam melawan infeksi. Dalam Gereja Katolik, menyanyi sebagai bagian dari doa dianggap dapat memberikan perlindungan baik dalam aspek spiritual maupun fisik.

Latihan Fisik Ringan: Menyanyi melibatkan aktivitas fisik ringan seperti berdiri tegak, menggunakan otot diafragma, dan gerakan tubuh, memberikan manfaat kebugaran ringan. Menurut Elizabeth Stegemller dalam Singing for Physical Fitness (2017), menyanyi melibatkan banyak otot yang membantu menjaga kebugaran fisik. Gereja Katolik memandang menyanyi dalam ibadah sebagai tindakan yang melibatkan tubuh dan jiwa, yang tidak hanya mendekatkan umat kepada Tuhan, tetapi juga menjaga kebugaran.

Menyanyi dalam Kelompok vs. Menyanyi Sendiri

Menyanyi sendiri memiliki banyak manfaat, terutama dalam mengekspresikan emosi pribadi dan refleksi diri. Menurut Katie Prescott dalam The Psychology of Singing Alone (2018), menyanyi sendiri memungkinkan kebebasan dalam mengekspresikan emosi tanpa hambatan, membantu menyelami perasaan terdalam. Gereja Katolik mengakui nilai spiritual dari menyanyi sendiri sebagai bentuk doa pribadi, yang memungkinkan seseorang untuk lebih dekat dengan Tuhan dalam suasana tenang dan kontemplatif, sehingga menjadi sarana refleksi dan hubungan yang lebih intim dengan-Nya.

Menyanyi dalam kelompok memiliki kelebihan dalam meningkatkan hubungan sosial dan menciptakan kebersamaan. Penelitian Julene Johnson menunjukkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara meningkatkan rasa kebersamaan dan mengurangi kesepian melalui pelepasan oksitosin, yang meningkatkan keterhubungan sosial (Community Choirs and Well-being, 2017). Gereja Katolik menekankan pentingnya menyanyi dalam komunitas sebagai penguatan iman dan persatuan umat. Menyanyi bersama dalam ibadah mencerminkan kesatuan umat Allah, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, dan menguatkan perasaan kebersamaan.

Studi Kasus dan Penelitian

Penelitian menunjukkan bahwa menyanyi memberikan berbagai manfaat bagi kesejahteraan fisik dan mental. Stephen Clift, dalam Singing, Wellbeing and Health (2012) menemukan bahwa menyanyi secara rutin meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup dengan merangsang pelepasan hormon endorfin dan oksitosin, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia.

Sarah MacDonald menemukan bahwa latihan vokal memperbaiki fungsi paru-paru dan memperkuat otot pernapasan, bermanfaat terutama bagi individu dengan penyakit pernapasan kronis (The Health Benefits of Vocal Exercise, 2015). Menyanyi memberikan latihan pernapasan yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan kesehatan secara keseluruhan.

Dalam ajaran Gereja Katolik, menyanyi dianggap sebagai bentuk pengudusan diri dan tubuh. Katekismus Gereja Katolik (1994) menyebutkan bahwa menyanyi adalah ekspresi doa yang membawa seseorang lebih dekat dengan Tuhan dan memberikan kedamaian yang berpengaruh baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Daisy Fancourt dan koleganya menunjukkan dampak positif menyanyi dalam kelompok terhadap kesehatan mental dan sosial (The Social and Mental Health Benefits of Group Singing, 2019). Bernyanyi bersama memperkuat keterhubungan sosial, mengurangi perasaan kesepian, dan meningkatkan kebahagiaan, serta menciptakan komunitas yang lebih erat dan suportif.

Julene Johnson menemukan bahwa partisipasi paduan suara bagi lansia meningkatkan kualitas hidup mereka, memberikan dukungan emosional, dan mendorong aktivitas sosial yang mengurangi risiko depresi (Choir Participation and Healthy Aging, 2017). Gereja Katolik mengakui manfaat menyanyi bersama dalam komunitas iman sebagai cara untuk menghidupkan iman dan memperkuat persekutuan umat, membangun komunitas yang saling mendukung dalam perjalanan spiritual.

Pembahasan artikel ini menunjukkan, menyanyi adalah aktivitas yang sederhana namun memiliki dampak luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental. Baik dilakukan secara individu maupun bersama dalam kelompok, menyanyi memberikan berbagai manfaat, seperti pelepasan stres, peningkatan suasana hati, keterhubungan sosial, serta memperkuat fungsi pernapasan dan sistem imun. Menyanyi sendiri membantu seseorang untuk mengekspresikan emosi pribadi dan menjadi bentuk refleksi diri, sedangkan menyanyi dalam kelompok memberikan rasa kebersamaan dan dukungan sosial yang positif. Selain itu, studi dan penelitian menunjukkan bahwa menyanyi dapat memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan kebahagiaan, dan membawa manfaat kesehatan yang komprehensif.

Mengingat banyaknya manfaat yang ditawarkan, tidak ada salahnya untuk mencoba memasukkan menyanyi ke dalam rutinitas harian kita. Baik melalui nyanyian di kamar mandi, dalam perenungan pribadi, maupun bergabung dengan paduan suara atau kelompok musik, menyanyi dapat menjadi cara yang menyenangkan dan menyehatkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Jangan ragu untuk membuka hati dan suara, karena harmoni yang kita ciptakan dapat menjadi sumber penyembuhan bagi tubuh dan jiwa.

Merauke, 17 Oktober 2024

Agustinus Gereda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun