Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Positif Aktivitas Menyanyi bagi Kesehatan Fisik dan Mental

17 Oktober 2024   06:05 Diperbarui: 17 Oktober 2024   06:08 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meningkatkan Imunitas: Menyanyi dikaitkan dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan. Frank Lipman dalam Revive: End Exhaustion and Feel Great Again (2015) menyatakan bahwa menyanyi merangsang produksi imunoglobulin A, antibodi penting dalam melawan infeksi. Dalam Gereja Katolik, menyanyi sebagai bagian dari doa dianggap dapat memberikan perlindungan baik dalam aspek spiritual maupun fisik.

Latihan Fisik Ringan: Menyanyi melibatkan aktivitas fisik ringan seperti berdiri tegak, menggunakan otot diafragma, dan gerakan tubuh, memberikan manfaat kebugaran ringan. Menurut Elizabeth Stegemller dalam Singing for Physical Fitness (2017), menyanyi melibatkan banyak otot yang membantu menjaga kebugaran fisik. Gereja Katolik memandang menyanyi dalam ibadah sebagai tindakan yang melibatkan tubuh dan jiwa, yang tidak hanya mendekatkan umat kepada Tuhan, tetapi juga menjaga kebugaran.

Menyanyi dalam Kelompok vs. Menyanyi Sendiri

Menyanyi sendiri memiliki banyak manfaat, terutama dalam mengekspresikan emosi pribadi dan refleksi diri. Menurut Katie Prescott dalam The Psychology of Singing Alone (2018), menyanyi sendiri memungkinkan kebebasan dalam mengekspresikan emosi tanpa hambatan, membantu menyelami perasaan terdalam. Gereja Katolik mengakui nilai spiritual dari menyanyi sendiri sebagai bentuk doa pribadi, yang memungkinkan seseorang untuk lebih dekat dengan Tuhan dalam suasana tenang dan kontemplatif, sehingga menjadi sarana refleksi dan hubungan yang lebih intim dengan-Nya.

Menyanyi dalam kelompok memiliki kelebihan dalam meningkatkan hubungan sosial dan menciptakan kebersamaan. Penelitian Julene Johnson menunjukkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara meningkatkan rasa kebersamaan dan mengurangi kesepian melalui pelepasan oksitosin, yang meningkatkan keterhubungan sosial (Community Choirs and Well-being, 2017). Gereja Katolik menekankan pentingnya menyanyi dalam komunitas sebagai penguatan iman dan persatuan umat. Menyanyi bersama dalam ibadah mencerminkan kesatuan umat Allah, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, dan menguatkan perasaan kebersamaan.

Studi Kasus dan Penelitian

Penelitian menunjukkan bahwa menyanyi memberikan berbagai manfaat bagi kesejahteraan fisik dan mental. Stephen Clift, dalam Singing, Wellbeing and Health (2012) menemukan bahwa menyanyi secara rutin meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup dengan merangsang pelepasan hormon endorfin dan oksitosin, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia.

Sarah MacDonald menemukan bahwa latihan vokal memperbaiki fungsi paru-paru dan memperkuat otot pernapasan, bermanfaat terutama bagi individu dengan penyakit pernapasan kronis (The Health Benefits of Vocal Exercise, 2015). Menyanyi memberikan latihan pernapasan yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan kesehatan secara keseluruhan.

Dalam ajaran Gereja Katolik, menyanyi dianggap sebagai bentuk pengudusan diri dan tubuh. Katekismus Gereja Katolik (1994) menyebutkan bahwa menyanyi adalah ekspresi doa yang membawa seseorang lebih dekat dengan Tuhan dan memberikan kedamaian yang berpengaruh baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Daisy Fancourt dan koleganya menunjukkan dampak positif menyanyi dalam kelompok terhadap kesehatan mental dan sosial (The Social and Mental Health Benefits of Group Singing, 2019). Bernyanyi bersama memperkuat keterhubungan sosial, mengurangi perasaan kesepian, dan meningkatkan kebahagiaan, serta menciptakan komunitas yang lebih erat dan suportif.

Julene Johnson menemukan bahwa partisipasi paduan suara bagi lansia meningkatkan kualitas hidup mereka, memberikan dukungan emosional, dan mendorong aktivitas sosial yang mengurangi risiko depresi (Choir Participation and Healthy Aging, 2017). Gereja Katolik mengakui manfaat menyanyi bersama dalam komunitas iman sebagai cara untuk menghidupkan iman dan memperkuat persekutuan umat, membangun komunitas yang saling mendukung dalam perjalanan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun