Pertemuan dengan Didimus
Pertemuan Josefa dengan Didimus di SMA Yoanes XXIII di Merauke menjadi titik balik penting dalam perjalanan pencarian identitasnya. Tahun 2017, Merauke tidak hanya memberikan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan hikmah-hikmah kehidupan yang mendalam bagi Josefa, seorang gadis Marind Anim yang tumbuh di Kampung Tabonji, Pulau Kimaam.
"Pagi ini udaranya segar sekali, Josefa," ucap Didimus sambil menghirup udara pagi di tepi sungai.
Josefa mengangguk, "Ya, begitu segar. Sepertinya semua ini mengingatkanku pada kehidupan di kampung halaman."
Didimus tersenyum, "Kamu selalu memiliki cara untuk tetap terhubung dengan akar budayamu, Josefa. Itu bagian dari keunikkanmu."
Josefa membalas senyumnya, "Terima kasih, Didimus. Bagaimana menurutmu dengan rencanaku untuk melanjutkan ke IPB?"
Didimus mengangguk mantap, "Aku rasa itu pilihan yang tepat untukmu. IPB pasti akan memberimu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan pertanian di kampungmu."
Josefa mengangguk setuju, "Aku harap begitu. Aku ingin menggunakan ilmu yang aku pelajari untuk membawa perubahan positif bagi kampung dan lingkungan sekitarnya."
Didimus menatap Josefa dengan penuh keyakinan, "Kamu pasti bisa, Josefa. Kita akan terus mendukung satu sama lain dalam perjalanan ini."
Pertemuan mereka tidak hanya memperdalam pemahaman Josefa tentang kehidupan di Papua, tetapi juga menguatkan tekadnya untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menjalani panggilan hidupnya. Didimus menjadi teman yang mendukung Josefa dalam menjelajahi potensinya di luar batas yang biasa, mendorongnya untuk tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.