Selain dalam masa-masa awal kemerdekaan, TNI juga terlibat dalam berbagai operasi yang bertujuan menjaga persatuan bangsa dari ancaman separatisme, seperti penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta pada tahun 1950-an dan Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1975. Menurut Nugroho Notosusanto, dalam Sejarah Pertahanan dan Keamanan Indonesia (1984), "Peran TNI dalam menjaga integritas wilayah tidak hanya dilakukan melalui pertempuran fisik, tetapi juga melalui pendekatan diplomasi militer dan memenangkan hati rakyat."
Operasi Militer Perang (OMP) merupakan salah satu bentuk operasi yang dijalankan TNI untuk menjaga kedaulatan negara dari ancaman bersenjata. Salah satu contoh OMP adalah Operasi Trikora pada tahun 1961, yang dilancarkan untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda. Operasi ini menjadi simbol komitmen TNI untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Indonesia, dan berhasil mencapai tujuannya melalui kombinasi operasi militer dan diplomasi, yang akhirnya mengantarkan Irian Barat kembali ke pangkuan NKRI pada tahun 1963
Selain Operasi Trikora, TNI juga menjalankan operasi militer di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan dari potensi ancaman luar. Misalnya, patroli di wilayah perbatasan dengan Malaysia dan Papua Nugini dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak ada pelanggaran teritorial dan menjaga stabilitas kawasan. Ini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang menekankan peran TNI dalam operasi pertahanan negara untuk melindunginya dari ancaman militer eksternal.
TNI sebagai Pengayom dan Pelindung Masyarakat
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah peran TNI yang tidak terkait dengan peperangan, tetapi lebih berfokus pada tugas-tugas kemanusiaan dan pengayoman kepada masyarakat. Salah satu tugas utama TNI dalam OMSP adalah penanggulangan bencana alam. Dalam konteks ini, TNI terlibat secara aktif dalam evakuasi korban, distribusi bantuan logistik, dan rehabilitasi pascabencana.
Selain penanggulangan bencana, TNI juga aktif dalam membantu pembangunan infrastruktur, khususnya di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Misalnya, pembangunan jembatan, jalan, dan sarana kesehatan sering dilakukan oleh TNI melalui kerja sama dengan pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan pembangunan antarwilayah dan mempercepat akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar.
Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) merupakan salah satu wujud konkret dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. TMMD bertujuan membantu percepatan pembangunan di desa-desa tertinggal dan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Dalam kegiatan ini, TNI bersama-sama dengan warga membangun infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Program TMMD juga mencakup kegiatan sosial, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Dalam situasi darurat, seperti bencana alam, TNI selalu menjadi salah satu lembaga pertama yang terjun ke lapangan. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam evakuasi korban, penyediaan tenda darurat, dan distribusi bantuan logistik. Selain itu, TNI berperan dalam kondisi darurat lainnya, seperti pandemi COVID-19. Pada masa pandemi, TNI terlibat dalam penyemprotan disinfektan, mendukung distribusi alat pelindung diri (APD), dan membantu proses vaksinasi di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini menunjukkan fleksibilitas peran TNI dalam menghadapi berbagai situasi krisis dan membuktikan dedikasi mereka sebagai pengayom masyarakat.
Melalui OMSP, TMMD, dan kiprah TNI dalam situasi darurat, terlihat jelas bahwa TNI memiliki peran yang lebih luas dari sekadar kekuatan militer. Mereka adalah pelindung dan pengayom masyarakat yang selalu siap mengabdi di garis depan, baik dalam menjaga keamanan maupun memberikan bantuan kemanusiaan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Di era modern ini, TNI menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam menjaga kedaulatan negara dan mengayomi masyarakat. Tantangan tersebut tidak hanya datang dari ancaman konvensional, tetapi juga dari berbagai bentuk ancaman baru yang muncul seiring perkembangan teknologi dan dinamika global.