Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam: Episode 01-02

10 September 2024   05:30 Diperbarui: 15 September 2024   02:08 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi pribadi)

Sesekali, Josefa bertemu dengan pandangan penuh hormat dari penduduk kampung yang mengenalnya sejak kecil. Mereka tersenyum lebar, mengisyaratkan kebanggaan mereka pada Josefa yang selalu menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap budaya dan tradisi mereka. Setiap langkah Josefa di Pesta Adat Dambu dipenuhi dengan rasa keterpukauan yang semakin menguatkan tekadnya untuk mencari jawaban atas pertanyaannya mengenai keajaiban tanaman Dambu yang begitu besar dan subur di tanah mereka tanpa penggunaan teknik modern.

"Dambu ini sungguh luar biasa, ya?" gumam Josefa kepada dirinya sendiri.

"Memang luar biasa, Josefa," jawab seorang tetua yang mendengarnya. "Dambu adalah anugerah dari alam yang harus kita jaga dan lestarikan."

Dengan mata yang bersinar penuh semangat, Josefa tahu bahwa malam ini akan menjadi awal dari petualangannya yang mengubah pandangannya tentang pertanian dan mengantarnya pada perjalanan mencari pengetahuan yang lebih dalam lagi.


Episode o2: Josefa dan Keluarganya

Josefa berjalan di antara kerumunan penduduk kampung yang meriah. Di sekitarnya, terdapat banyak kerabat dekat dan tetangga yang tersenyum ramah sambil memberi salam. Mereka mengenali Josefa dengan baik, gadis muda yang selalu menonjolkan keingintahuan dan semangatnya dalam menjelajahi kehidupan di kampung Tabonji.

"Josefa, selamat datang kembali! Bagaimana kabarmu?" tanya Tante Agnes sambil memeluknya erat.

"Terima kasih, Tante Agnes. Aku baik-baik saja. Senang bisa kembali dan merayakan Pesta Adat Dambu bersama kalian semua," jawab Josefa dengan senyum lebar.

Keluarga Josefa adalah bagian dari masyarakat Marind Anim yang hidup bersama dalam kebersamaan dan kedamaian. Ayahnya, Daniel, seorang nelayan yang tangguh, sering kali menjadi pusat perhatian dalam berbagai kegiatan komunitas. Ibu Josefa, Maria, adalah sosok yang bijak dan hangat, selalu menjadi penengah dalam konflik-konflik kecil di kampung. Mereka adalah orang tua yang mendukung sepenuhnya mimpi dan aspirasi Josefa, meskipun terkadang juga khawatir dengan keteguhan hatinya yang keras kepala.

"Josefa, kamu harus melihat hasil tangkapan ayah hari ini. Ikan-ikan besar dan segar, sangat cocok untuk pesta nanti," kata Daniel sambil menunjukkan hasil tangkapannya.

"Wah, luar biasa, Ayah! Aku tidak sabar mencicipi masakan Ibu," jawab Josefa sambil memandang bangga pada ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun