CINTA YANG TAK TERBALAS
Di ujung senja, di batas antara malam dan pagi
Ada cinta yang tumbuh dalam diam, di antara bayang-bayang
Seperti bunga yang mekar di tengah gurun
Aku mencintaimu dalam sunyi, meski tak pernah kautahu
Hatiku berbicara dalam doa-doa yang tak terucap
Setiap hembusan napas membawa namamu ke langit
Namun, bintang-bintang tak pernah jatuh
Dan angin hanya membisikkan kesunyian
Kau, yang berdiri di sana, jauh di ujung pandang
Tak pernah menyadari cinta ini yang begitu dalam
Namun, aku tak pernah marah pada takdir
Karena cinta sejati tak menuntut balasan
Aku tahu, hatimu bukan milikku untuk dimiliki
Tapi meski bertepuk sebelah tangan, aku tak menyerah
Karena dalam iman, aku temukan kekuatan
Untuk mencintaimu tanpa pamrih, tanpa mengharapkan kembali
Setiap luka adalah pelajaran, setiap tangis adalah doa
Dan di dalam hatiku, ada cahaya yang tak pernah padam
Imanku adalah landasan, cintaku adalah persembahan
KepadaMu, Tuhan, yang mengajarkan aku arti ketulusan
Aku tetap bertahan, meski jalanku penuh kerikil
Karena cinta yang murni tak pernah goyah oleh penolakan
Dan meski kau tak pernah menjadi milikku
Aku mencintaimu, dengan seluruh jiwaku, hingga akhir waktu
Cinta ini bukan untuk dimiliki
Tapi untuk diberikan dengan segenap hati
Aku menerimamu dalam kebisuan, dalam kekosongan
Karena di dalamnya, aku temukan kedamaian
Yang hanya bisa diraih oleh iman yang tak tergoyahkan
Merauke, 8 September 2024
Agustinus Gereda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H