Luka di Balik Kemerdekaan
Merah putih berkibar laksana bendera impian
Di tanah Papua yang memesona penuh rahasia alam
Kemerdekaan telah diraih, namun luka masih menganga
Menghiasi lanskap hati dengan air mata yang merana
Suara tangisan terdengar di tengah rimba yang merenung
Kebenaran tersembunyi di balik tirai kabut yang mendung
Janji kemerdekaan bagai mimpi yang jauh mengambang
Ketimpangan terasa nyata di bawah sinar mentari senja yang malang
Tanah dirampas, kekayaan digali tanpa belas
Hak-hak dihapuskan, suara dibungkam oleh kekuasaan keras
Kemanusiaan terluka di tanah yang kaya raya
Mimpi kemerdekaan bagai asap yang hilang dalam maya
Ketakutan menyelimuti di setiap sudut desa yang sunyi
Ke mana harus pergi di tanah yang tak lagi milik pribadi?
Oh, kemerdekaan di mana keadilanmu yang dulu dijanjikan?
Di mana janji sejahtera di tanah Papua yang dijanjikan?
Hati yang pilu menanti secercah harapan yang datang
Kemerdekaan sejati yang tak hanya mimpi dalam bayang
Mari dengarkan suara mereka yang terbungkam dalam luka
Mari lihat kenyataan yang tersembunyi di balik bendera
Kemerdekaan bukan hanya kata, tapi hak yang harus diperjuangkan
Untuk Papua yang damai, adil dan sejahtera tanpa beban
Bersatu padu kita lawan tirani yang menggurita
Meraih kemerdekaan sejati untuk rakyat Papua yang berjuang tanpa jeda
Tanah ini milik mereka, masa depan ada di tangan mereka
Mari jaga kemerdekaan untuk Indonesia yang lebih mulia
Dalam harmoni dan cinta, mari kita rawat luka yang ada
Untuk Papua yang merdeka, sejahtera dalam cahaya yang tak akan pudar
Papua tetap setia mencintai Nusantara dengan sepenuh jiwa
Menjadi bagian Indonesia dalam suka dan duka bersama
Dengan hati yang tulus mereka merangkul persaudaraan
Mengukir masa depan dalam kehangatan cinta yang tak terpisahkan
Merauke, 5 September 2024
Agustinus Gereda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H