Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lansia, Tetap Produktif dan Berkontribusi di Usia Senja

27 Juli 2024   04:15 Diperbarui: 1 Agustus 2024   00:04 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masyarakat sering memiliki stigma negatif terhadap orang lanjut usia (lansia). Mereka dianggap sebagai individu yang sudah tidak produktif, lemah, dan menjadi beban bagi keluarga. 

Pandangan ini keliru dan perlu diubah. Faktanya, banyak lansia yang masih memiliki semangat, kemampuan, dan pengalaman berharga yang dapat dibagikan kepada orang lain.

Mereka masih mampu berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kitab Suci menyatakan, "Pada masa tua pun mereka masih berbuah" (Mzm 92:15).

Dalam rangka peringatan Hari Kakek, Nenek, dan Lansia Sedunia IV: 28 Juli 2024, dengan tema ‘Janganlah Membuang Aku pada Masa Tuaku’ (Mzm 71:9), Paus Fransiskus menegaskan bahwa memperhatikan kakek, nenek, dan lansia bukan sekadar mengungkapkan tanda terima kasih, tetapi juga menerima tanggung jawab untuk membangun masyarakat yang lebih manusiawi dan penuh persaudaraan. 

Melalui artikel ini, kita berani melihat lansia dengan sudut pandang yang lebih positif dan terbuka. Kita dapat belajar dari pengalaman dan kebijaksanaan mereka, serta bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan ramah lansia.

Menggali Pengalaman dan Kebijaksanaan

Peran lansia sebagai sumber kebijaksanaan dan pengalaman hidup. Selama puluhan tahun, mereka telah melewati berbagai macam situasi dan tantangan yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. 

Kebijaksanaan yang dimiliki oleh para lansia mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai moral, etika, dan hubungan antarmanusia. Mereka dapat menjadi sumber nasihat yang tak ternilai, memberikan panduan berdasarkan pengalaman hidup yang telah teruji oleh waktu. 

Menurut Laura Carstensen (2009), dalam A Long Bright Future, orang lanjut usia cenderung memiliki pandangan yang lebih seimbang dan bijaksana tentang hidup, yang berasal dari pengalaman panjang mereka menghadapi berbagai situasi. 

Paus Fransiskus, dalam Fratelli Tutti (2020), menyatakan bahwa pengalaman hidup yang kaya dan kebijaksanaan lansia merupakan aset berharga bagi masyarakat dan seharusnya diakui serta dihargai oleh semua generasi.

Contoh kontribusi kebijaksanaan lansia dalam kehidupan sehari-hari. Kebijaksanaan lansia sering terlihat dalam cara memberikan nasihat dan bimbingan kepada generasi yang lebih muda. Misalnya, dalam keluarga, seorang kakek atau nenek menjadi sosok yang memberikan panduan dan mendukung cucu-cucunya dalam mengambil keputusan penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun