Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lansia, Tetap Produktif dan Berkontribusi di Usia Senja

27 Juli 2024   04:15 Diperbarui: 1 Agustus 2024   00:04 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mereka tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai dan tradisi yang memperkaya kehidupan keluarga. Para lansia juga berperan sebagai mentor atau konsultan. Banyak organisasi dan komunitas yang mengakui nilai dari pengalaman lansia dan melibatkan mereka dalam program-program bimbingan. 

Selain itu, pengalaman dan kebijaksanaan lansia sangat berharga di bidang pekerjaan. Banyak perusahaan yang memanfaatkan pengetahuan lansia untuk melatih karyawan yang lebih muda, meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja. 

Paus Yohanes Paulus II, dalam  Centesimus Annus (1991), menegaskan bahwa kontribusi lansia adalah bagian integral dari kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Pentingnya mendengarkan dan mempelajari kearifan lokal dari lansia. Kearifan lokal adalah salah satu warisan budaya yang paling berharga, dan para lansia sering menjadi penjaga utamanya. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang tradisi, adat istiadat, dan cara-cara hidup yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. 

Mendengarkan dan mempelajari kearifan lokal dari lansia tidak hanya penting untuk pelestarian budaya, tetapi juga untuk menghadapi tantangan modern. Misalnya, dalam hal pertanian berkelanjutan, teknik-teknik tradisional yang diajarkan oleh para lansia dapat membantu dalam menjaga kesuburan tanah dan keberagaman hayati. 

Dibanyak komunitas adat, para tetua memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya alam, karena mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan mereka. Menghargai dan mempelajari kearifan lokal dari lansia juga berarti menjaga identitas dan warisan budaya kita. Ini adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa nilai-nilai dan tradisi yang berharga tidak hilang di tengah arus modernisasi yang cepat. 

Paus Fransiskus, dalam Laudato Si' (2015) juga menekankan pentingnya menghormati dan melestarikan warisan budaya sebagai bagian dari identitas manusia. Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk belajar dari kebijaksanaan dan pengalaman lansia dalam menjaga keberlanjutan alam dan budaya.

Kontribusi dalam Berbagai Bidang

Peran lansia dalam dunia kerja, bisnis, dan kewirausahaan. Orang lanjut usia sering dipandang sebelah mata dalam dunia kerja, padahal mereka memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam bidang ekonomi.  

Lansia membawa pengalaman yang kaya, keterampilan yang terasah, dan kebijaksanaan yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja. 

Banyak lansia yang terlibat dalam bisnis dan kewirausahaan. Mereka sering memanfaatkan pengalaman dan jaringan yang telah dibangun selama bertahun-tahun untuk memulai usaha baru atau mendukung pengembangan bisnis yang sudah ada. Paus Fransiskus (2015)  menekankan pentingnya peran setiap individu dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun