Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teladan Lebih Kuat daripada Sekadar Kata-Kata: Verba Movent Exempla Trahunt

18 Juli 2024   12:09 Diperbarui: 18 Juli 2024   12:15 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar nasihat atau perintah dari orang-orang di sekitar kita. Namun, apakah kita selalu mengikutinya? Tidak selalu. Sebaliknya, ketika kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan konsisten dan penuh dedikasi, kita cenderung merasa terdorong untuk meniru atau mengikuti jejaknya. 

Inilah sebabnya mengapa teladan memiliki dampak yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan sekadar kata-kata. Hal ini diungkapkan secara jelas dalam pepatah Latin Verba movent exempla trahunt, yang berarti "Kata-kata menggerakkan, tetapi teladan menarik." Ini mengajarkan bahwa sementara kata-kata dapat menginspirasi dan memotivasi, tindakan nyata memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku orang lain.

Pentingnya pepatah ini tidak hanya terletak pada maknanya, tetapi juga relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Di dunia yang semakin dipenuhi dengan kata-kata -- baik melalui media sosial, berita, maupun percakapan sehari-hari -- tindakan nyata menjadi penanda kejujuran dan komitmen. Teladan yang baik tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain.

Kekuatan Teladan

Teladan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain. Seperti yang diungkapkan oleh psikolog sosial, Albert Bandura (1977), dalam teorinya tentang pembelajaran sosial, manusia belajar banyak dari mengamati perilaku orang lain dan meniru tindakan yang mereka lihat. 

Menurutnya, orang cenderung meniru tindakan yang mereka anggap efektif dalam mencapai tujuan tertentu atau yang mendapatkan penghargaan. Ini menunjukkan bahwa teladan bukan hanya sekadar tindakan, tetapi juga sebuah cara untuk memengaruhi dan membentuk perilaku orang lain secara positif.

Orang cenderung lebih percaya pada apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Ketika seseorang menunjukkan perilaku positif secara konsisten, itu dapat menginspirasi orang lain untuk mengikutinya. Misalnya, seorang pemimpin yang selalu datang tepat waktu dan bekerja keras, hal ini akan mendorong timnya untuk melakukan hal yang sama.

Berikut, beberapa contoh nyata tentang bagaimana teladan membawa perubahan positif. Mahatmah Gandhi menerapkan prinsip non-kekerasan dan menunjukkan sikap sabar serta tekad dalam perjuangan melawan penjajahan Inggris, Ia berhasil menginspirasi jutaan orang untuk bergabung dalam gerakan kemerdekaan India. Kekuatan teladannya mengubah cara orang melihat perlawanan dan menunjukkan bahwa perubahan dapat dicapai melalui cara-cara damai.

 Contoh lain, Ibu Teresa mendedikasikan hidupnya merawat orang miskin dan sakit di Kalkuta. Dia menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam kerja kemanusiaan. Komitmennya untuk melayani mereka yang paling membutuhkan, tanpa pamrih, telah menginspirasi generasi relawan dan pekerja sosial di seluruh dunia.

Pentingnya konsistensi antara kata-kata dan tindakan. Konsistensi antara kata-kata dan tindakan adalah kunci membangun kepercayaan dan kredibilitas. Ketika seseorang mengatakan satu hal tetapi melakukan hal yang lain, ia kehilangan kepercayaan dari orang lain. Sebaliknya, ketika kata-kata seseorang selalu selaras dengan tindakannya, ia dianggap jujur dan dapat diandalkan. 

Menurut Stephen R. Covey (1989), dalam The 7 Habits of Highly Effective People: Powerful Lessons in Personal Change, integritas adalah dasar dari kepercayaan. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk memercayai kita jika kita tidak menunjukkan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan kita.

Dalam dunia bisnis, seorang pemimpin yang selalu mempromosikan pentingnya kerja sama tim tetapi tidak pernah mendengarkan atau mendukung anggotanya akan kehilangan kepercayaan mereka. Sebaliknya, pemimpin yang selalu mendukung timnya dan berpartisipasi aktif dalam bekerja sama akan mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari anggotanya.

Bagaimana Menjadi Teladan yang Baik?

Sebagai orang tua, perlu menunjukkan konsistensi dan integritas, sehingga anak-anak belajar darinya. Anak-anak lebih banyak belajar dari teladan yang diberikan orang tua daripada nasihatnya. Selain itu, orang tua harus menunjukkan kesabaran dan kasih sayang dalam setiap interaksi dengan anak. Hal ini mengajarkan mereka untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama.

Sebagai pemimpin, pentingnya memberikan contoh yang baik dalam melakukan apa yang ia katakan. Pemimpin yang efektif tidak hanya berbicara tentang nilai-nilai, tetapi juga mempraktikkannya. Kecuali itu, pemimpin mendukung dan menginspirasi agar timnya mencapai tujuan dan memberikan inspirasi melalui tindakan nyata.

Sebagai guru, perlu komitmen terhadap pembelajaran dengan menunjukkan dedikasi terhadap pengembangan diri siswa, baik akademisnya maupun pribadinya. Guru yang baik  tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar. Selain itu, guru menghargai setiap siswa dengan rasa hormat dan adil.

Sebagai teman, diperlukan kesetiaan dan dukungan dalam setiap situasi. Aristteles menyatakan bahwa persahabatan sejati adalah ketika seseorang mendukung dan setia kepada teman-temannya di saat baik dan buruk. Selain itu, teman menjadi pendengar yang baik dengan penuh perhatian.  Ini menunjukkan tindakan yang adil, peduli, dan menghargai perasaan teman.

Pentingnya introspeksi diri dan pengembangan diri untuk menjadi teladan yang lebih baik. Introspeksi diri adalah langkah penting dalam menjadi teladan yang baik. Melalui introspeksi, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kita, serta mencari cara untuk memperbaiki diri. Menurut Daniel Goleman (1995), dalam Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ, introspeksi adalah alat yang kuat untuk pengembangan diri. Ini memungkinkan kita untuk memahami diri kita sendiri dengan lebih baik dan membuat perubahan positif.

Pengembangan diri juga penting untuk menjadi teladan yang lebih baik. Ini termasuk belajar dari pengalaman, mencari umpan balik, dan terus berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Menurut Stephan A. Covey (1989), pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan. Seorang teladan yang baik selalu mencari cara untuk belajar dan berkembang.

Dampak Teladan dalam Masyarakat

Teladan memiliki kekuatan untuk membentuk norma dan nilai dalam masyarakat. Ketika individu-individu dalam sebuah komunitas menunjukkan perilaku positif, mereka menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong orang lain untuk berperilaku serupa. Hal ini dapat memperkuat ikatan sosial dan membangun rasa kebersamaan. Robert Putnam (2000), dalam Bowling Alone, menekankan pentingnya modal sosial, yang mencakup jaringan sosial, norma-norma saling percaya, dan keterlibatan sipil, dalam membangun komunitas yang kuat. 

Menurutnya, teladan yang baik dapat meningkatkan modal sosial dengan memperkuat kepercayaan dan keterlibatan dalam komunitas. Ketika orang-orang melihat tindakan positif seperti sukarela, kerjasama, dan tanggung jawab sosial, mereka lebih cenderung untuk meniru dan memperkuat nilai-nilai tersebut dalam komunitas mereka.

Berikut, beberapa contoh bagaimana teladan telah mendorong perubahan sosial yang signifikan. Martin Luther King Jr. adalah teladan yang sangat berpengaruh dalam perjuangan hak sipil di Amerika Serikat. Dengan pendekatan tanpa kekerasan dan pidato-pidato yang inspiratif, King memobilisasi jutaan orang untuk berjuang demi kesetaraan rasial. 

Contoh lain, Greta Thunberg, seorang aktivis muda dari Swedia, telah menjadi teladan dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Dengan memulai aksi mogok sekolah untuk iklim dan berbicara di hadapan pemimpin dunia, Thunberg telah menginspirasi jutaan anak muda di seluruh dunia untuk ikut serta dalam gerakan ini.

Peran penting teladan dalam membangun generasi muda yang lebih baik. Teladan memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai generasi muda. Anak-anak dan remaja cenderung meniru perilaku orang-orang yang mereka hormati dan kagumi. Karena itu, teladan yang baik dapat membentuk generasi muda yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan etika yang kuat. 

Menurut Albert Bandura (1977), anak-anak belajar banyak melalui pengamatan terhadap orang dewasa di sekitar mereka. Ketika orang dewasa menunjukkan perilaku positif seperti kejujuran, kerja keras, dan empati, mereka memberikan contoh nyata bagi anak-anak untuk diikuti.

Pendidikan karakter yang melibatkan teladan dari orang tua, guru, dan pemimpin masyarakat dapat membentuk sikap dan perilaku generasi muda. Teladan yang konsisten dan positif membantu anak-anak memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dan mendorong mereka untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pepatah Latin Verba movent exempla trahunt menekankan bahwa kata-kata dapat menggerakkan, tetapi teladan yang menarik dan memengaruhi orang lain dengan lebih mendalam. Teladan dapat membangun komunitas yang lebih kuat dan positif. Pentingnya konsistensi antara kata-kata dan tindakan juga ditekankan, karena integritas adalah kunci dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas.

Menjadi teladan yang baik tidak hanya penting dalam peran sebagai orang tua, pemimpin, guru, atau teman, tetapi juga membangun generasi muda yang lebih baik. Melalui introspeksi dan pengembangan diri, kita dapat terus meningkatkan kemampuan kita untuk menjadi teladan yang positif. Setiap tindakan kita, sekecil apapun, memiliki potensi untuk menginspirasi dan membawa perubahan.

Mahatma Gandhi mengatakan, "Menjadi teladan yang baik adalah langkah pertama menuju dunia yang lebih baik: Be the change you wish to see in the world." Mari kita mulai menerapkan prinsip-prinsip teladan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk membangun komunitas yang lebih kuat, positif, dan penuh harapan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun