Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencari Keseimbangan Antara Beban Administrasi dan Tugas Mulia Guru

17 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak guru di seluruh pelosok negeri menghadapi dilema yang sama: terjebak dalam rutinitas tumpukan laporan administrasi yang harus diselesaikan dan rencana pembelajaran yang perlu dituntaskan. Sebagai pilar utama dalam sistem pendidikan, peran guru sangat vital. 

Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga untuk membentuk karakter, memberikan inspirasi, dan membimbing generasi muda agar siap menghadapi tantangan masa depan. Interaksi langsung dengan siswa merupakan jantung dari proses pendidikan yang efektif. Dalam setiap tatap muka, guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai, etika, dan semangat belajar yang tak ternilai harganya.

Namun, kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas-tugas administrasi. Akibatnya, waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk mendampingi siswa dan mengembangkan metode pembelajaran inovatif menjadi tereduksi. 

Perlu disadari bahwa guru membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan siswa. Mereka perlu lebih banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan diri siswa, daripada terjebak dalam rutinitas administratif yang tak berkesudahan. Jika demikian, keseimbangan antara beban administrasi dan tugas mulia guru harus dicari dan dijaga agar tujuan utama pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dapat tercapai dengan optimal.

Apa itu Tugas Mulia Guru?

Guru memegang peran yang sangat penting dalam masyarakat, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembentuk karakter dan pemimpin di kelas.

Mengajar dan Membimbing. Mengajar adalah tugas utama guru, di mana mereka menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa. Namun, tugas ini lebih dari sekadar memberikan materi pelajaran. Guru harus dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kebutuhan dan gaya belajar setiap siswa, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, dan memotivasi siswa untuk mencapai potensi penuh mereka. 

Membimbing siswa dalam aspek akademis dan non-akademis adalah bagian integral dari peran guru. Guru tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan moral. Linda Darling-Hammond (1997), dalam The Right to Learn: A Blueprint for Creating Schools that Work, menyatakan bahwa guru yang efektif adalah mereka yang tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga mengajarkan cara belajar dan berpikir kritis. Mereka adalah fasilitator pembelajaran yang membantu siswa untuk mengeksplorasi, memahami, dan menerapkan pengetahuan.

Membentuk Karakter. Guru juga berperan penting dalam membentuk karakter siswa. Mereka menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan empati. Melalui teladan dan interaksi sehari-hari, guru membantu siswa mengembangkan sikap dan perilaku positif yang akan berguna dalam kehidupan mereka. 

Menurut James H. Stronge (2007), dalam Qualities of Effective Teachers, guru yang baik tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis siswa, tetapi juga pada pengembangan karakter dan integritas mereka. Mereka menginspirasi siswa untuk menjadi individu yang lebih baik, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Membimbing Pengembangan Keterampilan Hidup. Guru memiliki tugas membekali siswa dengan keterampilan hidup yang diperlukan untuk sukses di dunia nyata. Ini termasuk keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kerja sama. Melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar kelas, guru membantu siswa mengasah keterampilan ini. Howard Gardner (2006), dalam Multiple Intelligences: New Horizons, mengemukakan bahwa guru harus mengenali dan mengembangkan berbagai jenis kecerdasan pada siswa, termasuk kecerdasan interpersonal dan intrapersonal, yang sangat penting untuk keberhasilan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun