Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Germana dari Okaba

6 Juli 2024   17:26 Diperbarui: 7 Juli 2024   15:53 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silvia pun tumbuh menjadi remaja yang kuat dan pintar. Ketika akhirnya tiba waktunya untuk mengikuti seleksi masuk akademi angkatan laut, Silvia berangkat dengan penuh harapan dan doa dari keluarganya. Ia menjalani proses seleksi dengan penuh semangat dan tekad. Setiap tes fisik dan mental dihadapinya dengan kepala tegak dan hati yang kuat.

Ketika pengumuman hasil seleksi keluar, nama Silvia tercantum sebagai salah satu yang diterima di akademi angkatan laut. Germana menangis bahagia, memeluk putri bungsunya dengan penuh kebanggaan. "Kamu telah membuktikan bahwa dengan tekad dan doa, tak ada yang mustahil," bisik Germana.

Di bawah langit yang cerah, Silvia melangkah maju, siap menjalani kehidupan barunya sebagai calon tentara angkatan laut, dan mengikuti pendidikan di Surabaya. Dengan cinta dan doa dari keluarganya, ia bertekad untuk menjadi pelindung tanah dan laut yang dicintainya, membawa kebanggaan bagi ibu dan kakaknya, serta seluruh masyarakat Kampung Okaba.

Sementara itu, Monika telah menempuh perjalanan panjang mengejar impiannya menjadi dokter. Setelah lulus SMA dengan prestasi gemilang, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Cenderawasih Jayapura, jurusan kedokteran. Perjalanan ini penuh tantangan, namun Monika tak pernah menyerah. Setiap mata kuliah, setiap ujian praktikum, dan setiap malam dihabiskan untuk belajar tanpa melupakan Tuhan.

Monika akhirnya lulus sebagai dokter. Ia kembali ke Kampung Okaba, membawa ilmu dan pengalamannya untuk melayani masyarakat. Ia disambut dengan penuh suka cita oleh keluarga dan warga desa. "Monika, kamu adalah kebanggaan kami," kata salah seorang tetua desa.

Monika membuka praktik di rumah panggung mereka yang sederhana. Setiap hari, ia menerima pasien dari seluruh penjuru kampung, memberikan pengobatan dan konsultasi kesehatan dengan penuh dedikasi. "Kita harus menjaga kesehatan, Bu. Kesehatan adalah harta yang paling berharga," kata Monika sambil merawat seorang pasien.

Di bawah naungan pohon sagu yang rimbun, Monika bekerja tanpa lelah, menyembuhkan dan memberikan harapan baru kepada banyak orang. Germana, melihat putri-putrinya tumbuh dan mencapai impian mereka, merasakan kebanggaan yang tak terhingga. Di bawah langit yang cerah, di tanah yang mereka cintai, cinta dan pengorbanan Germana telah menghasilkan buah yang manis. Monika sebagai dokter desa dan Silvia sebagai tentara angkatan laut, keduanya membawa kebanggaan dan harapan bagi keluarga mereka dan seluruh masyarakat Kampung Okaba. (*)

Merauke, 6 Juli 2024

Agustinus Gereda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun