Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menaklukkan Pikiran Bawah Sadar: Tips Jitu Mengatur Keuangan Keluarga

1 Juli 2024   05:43 Diperbarui: 1 Juli 2024   06:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, banyak keluarga dihadapkan pada tantangan keuangan yang kompleks. Hutang yang menumpuk, pengeluaran berlebihan, dan kurangnya perencanaan keuangan menjadi masalah umum yang menggerogoti stabilitas dan masa depan keluarga. Di balik semua ini, pikiran bawah sadar memainkan peran penting. Keyakinan dan pola pikir yang tertanam dalam diri kita secara tidak sadar dapat memengaruhi kebiasaan, seperti impulsivitas dalam berbelanja, menunda-nunda menabung, dan kurangnya disiplin dalam mengelola pengeluaran. Artikel ini menjelaskan bahwa kita dapat menaklukkan pikiran bawah sadar dan mengendalikan keuangan keluarga dengan tips jitu untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Pikiran Bawah Sadar dan Pengaturan Keuangan

Pikiran bawah sadar, bagaikan kompas tersembunyi yang mengarahkan kebiasaan dan pola perilaku kita. Ia bekerja secara otomatis, memproses informasi tanpa disadari, dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk keuangan. Menurut Joseph Murphy (1968), dalam The Power of Your Subconscious Mind, pikiran bawah sadar adalah kekuatan paling dahsyat dalam diri manusia. Kekuatan ini dapat membantu atau menghambat kita mencapai tujuan keuangan.

Berikut, beberapa contoh pengaruh pikiran bawah sadar terhadap keuangan. Pertama, keyakinan negatif tentang uang. Misalnya, "Uang itu sulit didapat," atau "Saya tidak pandai mengelola keuangan," hal ini dapat menghalangi individu untuk berusaha dan mencari peluang baru. Kedua, kebiasaan menunda-nunda. Misalnya, "Nanti saja saya nabung" atau "Besok aja saya bayar tagihan," dapat menghambat seseorang mencapai tujuan keuangan. Ketiga, sifat impulsif dalam berbelanja, yang dapat menjerumuskan individu ke dalam hutang dan pengeluaran berlebihan.

Pikiran bawah sadar yang negatif itu dapat diubah. Menurut David Rock (2009), dalam Your Brain at Work: The Neuroscience of Everyday Creativity, pikiran bawah sadar dapat diubah dan dilatih. Dengan mengubah pola pikir dan keyakinan yang tertanam dalam pikiran bawah sadar, seseorang dapat menguasai keuangan dan mencapai kebebasan finansial.

Cara-cara untuk mengubah pola pikir bawah sadar, antara lain identifikasi keyakinan negatif, mengenali keyakinan yang dimiliki tentang uang dan keuangan. Mengganti keyakinan negatif dengan keyakinan positif, misalnya "Saya mampu mencapai tujuan keuangan saya" atau "Saya pandai mengelola uang." Visualisasikan keberhasilan dengan cara membayangkan diri untuk mencapai tujuan keuangan dengan jelas dan detail. Ulangi atau katakan secara berulang-ulang afirmasi positif tentang diri dan kemampuan untuk mencapai tujuan keuangan.

Tips Jitu Mengatur Keuangan Keluarga

Membangun keluarga yang stabil dan bahagia erat kaitannya dengan kemampuan mengelola keuangan dengan baik. Mengatur keuangan keluarga secara efektif tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memungkinkan kita mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, atau mempersiapkan pensiun yang nyaman. Berikut, beberapa tips untuk mengatur keuangan keluarga.

Buatlah anggaran yang jelas. Catat semua pendapatan dan pengeluaran. Hal ini akan membantu kita memahami ke mana perginya uang dan menemukan potensi penghematan. Gunakan metode yang sesuai, seperti buku catatan manual atau aplikasi keuangan yang akan membantu kita mengelola anggaran dan melacak pengeluaran.

Tetapkan tujuan keuangan yang jelas. Apa yang ingin kita capai dengan keuangan kita? Apakah kita ingin membeli rumah baru, menabung untuk pendidikan anak, atau pensiun dengan nyaman? Tetapkan tujuan keuangan yang jelas dan spesifik akan membantu kita memfokuskan usaha dan membuat rencana anggaran yang terarah. Selain itu, pisahkan tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya, jangka pendek melunasi hutang kredit dalam enam bulan; jangka menengah menabung untuk membeli motor dalam tiga bulan; dan jangka panjang menyiapkan dana pensiun minimal satu milyar dalam 20 tahun.

Terapkan disiplin keuangan. Ini merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan keuangan. Kontrol keuangan, hindari hutang yang tidak perlu, dan biasakan menabung secara konsisten. Beberapa tips untuk menerapkan disiplin keuangan, misalnya buatlah daftar belanja sebelum pergi belanja dan patuhi daftar tersebut. Hindari belanja impulsif dan pikirkan kebutuhan secara matang. Carilah alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari. Buatlah komitmen untuk menabung secara rutin, bahkan dalam jumlah kecil.

Libatkan seluruh anggota keluarga dalam mengatur keuangan. Ini membutuhkan kerja sama dan komitmen dari seluruh anggota keluarga. Diskusikan keuangan keluarga secara terbuka dan libatkan semua anggota dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, ajarkan anak-anak tentang nilai uang dan bagaimana mengelola keuangan dengan bijak. Hal ini akan membantu mereka membangun kebiasaan keuangan yang baik sejak dini.

Mengubah Pola Pikir dan Keyakinan Bawah Sadar

Pikiran bawah sadar bagaikan kekuatan tersembunyi yang memengaruhi kebiasaan, pola pikir, dan kepercayaan kita. Dalam konteks keuangan, pikiran bawah sadar dapat menjadi hambatan atau pendorong mencapai tujuan keuangan.

Kenali musuh tersembunyi. Untuk mengubah pola pikir bawah sadar adalah mengenali pola pikir dan keyakinan negatif yang kita miliki tentang uang dan keuangan. Keyakinan negatif seperti "Uang itu sulit didapat" atau "Saya tidak pandai mengelola keuangan" dapat menghalangi untuk berusaha dan mencari peluang baru.

Cara mengidentifikasi keyakinan negatif, misalnya perhatikan kebiasaan dan pola perilaku: Apakah kita sering menunda-nunda menabung? Apakah kita impulsif dalam berbelanja? Apakah kita selalu merasa cemas tentang keuangan? Tanyakan pada diri: Apa keyakinan kita tentang uang? Apakah kita merasa pantas untuk mendapatkan kelimpahan finansial? Catat pikiran dan perasaan: Luangkan waktu untuk mencatat pikiran dan perasaan kita tentang uang. Hal ini dapat membantu kita mengidentifikasi keyakinan negatif yang tertanam dalam diri kita.

Ganti pikiran negatif dengan positif. Setelah mengidentifikasi keyakinan negatif, saatnya mengubahnya menjadi keyakinan positif. Latih pikiran kita untuk fokus pada hal-hal positif dan bangunlah keyakinan yang mendukung pencapaian tujuan keuangan kita.

Cara mengganti keyakinan negatif dengan positif, misalnya ubah kata-kata: ganti kata-kata negatif seperti "tidak mungkin" atau "sulit" dengan kata-kata positif seperti "mungkin" atau "mudah". Bayangkan diri yang sukses: luangkan waktu untuk membayangkan diri kita untuk mencapai tujuan keuangan dengan jelas dan detail. Ulangi afirmasi positif: katakan secara berulang-ulang afirmasi positif tentang diri sendiri dan kemampuan sendiri untuk mencapai tujuan keuangan.

Memvisualisasikan keberhasilan. Visualisasi adalah teknik yang ampuh untuk memprogram pikiran bawah sadar dan menarik kesuksesan. Bayangkan diri sendiri mencapai tujuan keuangan dengan jelas dan detail. Semakin realistis visualisasi, semakin kuat pengaruhnya pada pikiran bawah sadar kita.

Cara melakukan visualisasi, misalnya temukan tempat yang tenang: duduklah dengan nyaman di tempat yang tenang dan bebas gangguan. Tutup mata: tarik napas dalam-dalam dan fokuskan pada pernapasan. Bayangkan diri sendiri sukses: bayangkan diri sendiri mencapai tujuan keuangan dengan jelas dan detail. Rasakan emosi yang positif seperti kebahagiaan, kegembiraan, dan rasa syukur. Ulangi visualisasi: lakukan visualisasi ini secara rutin, minimal sekali sehari.

Afirmasi positif. Ini adalah pernyataan yang menguatkan dan mendukung keyakinan positif tentang diri sendiri dan kemampuan sendiri. Ulangi afirmasi positif secara berulang-ulang untuk memprogram pikiran bawah sadar dan menarik kesuksesan. Beberapa contoh afirmasi positif, misalnya: (i) "Saya mampu mencapai tujuan keuangan saya." (ii) "Saya pandai mengelola uang" (iii) "Saya pantas untuk mendapatkan kelimpahan finansial." (iv) "Saya akan mencapai kebebasan finansial."

Membangun masa depan keuangan keluarga yang cerah bukan lagi mimpi. Dengan menaklukkan pikiran bawah sadar dan menerapkan tips jitu, kita dapat mengendalikan keuangan, mencapai tujuan keuangan, dan menciptakan stabilitas. Kuncinya adalah memahami kekuatan pikiran bawah sadar, mengubah pola pikir negatif menjadi positif, menerapkan disiplin keuangan, dan melibatkan seluruh anggota keluarga.  Dengan komitmen, usaha, dan strategi yang tepat, kita dapat menaklukkan tantangan keuangan dan membangun masa depan yang cerah bagi keluarga kita. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun