Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengupas Kesetiaan Batiniah dan Jasmaniah Pasangan Suami Istri

19 Juni 2024   05:36 Diperbarui: 19 Juni 2024   05:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gereja Katolik memegang peran penting dalam mendukung kesetiaan perkawinan melalui bimbingan pastoral dan konseling perkawinan. Berdasarkan landasan Kitab Suci, Gereja berupaya memperkuat hubungan suami istri dan membantu mereka mengatasi tantangan yang mengancam kesetiaan.

Bimbingan pastoral adalah salah satu cara Gereja mendukung kesetiaan dalam perkawinan. Melalui bimbingan ini, pasangan mendapatkan pengajaran dan arahan sesuai ajaran Katolik, serta bantuan dalam mengatasi konflik dan tantangan. Paus Fransiskus dalam ensiklik Amoris Laetitia (2016) menekankan pentingnya bimbingan pastoral yang empatik dan inklusif.

Konseling perkawinan Katolik juga penting dalam mendukung kesetiaan. Melalui konseling, pasangan dapat memahami lebih baik peran dan tanggung jawab dalam perkawinan serta belajar cara mengatasi konflik. Paus Yohanes Paulus II dalam ensiklik Familiaris Consortio (1981) menyoroti pentingnya konseling perkawinan sebagai bagian penting dari tugas pastoral keluarga.

Kesetiaan batiniah dan jasmaniah merupakan fondasi yang kokoh dalam membangun perkawinan Katolik yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan cinta sejati, berlandaskan Kitab Suci dan ajaran Gereja. Kesetiaan dalam perkawinan Katolik bukanlah sekadar komitmen lahiriah, tetapi juga komitmen batiniah yang tulus dan tak tergoyahkan. 

Kesetiaan juga menuntut penghormatan terhadap kesucian perkawinan. Pasangan berkomitmen menjaga kesetiaan seksual dan menghindari perzinahan. 

Dalam menghadapi tantangan kesetiaan, pasangan dapat mengikuti bimbingan pastoral dan konseling perkawinan Katolik. Cara ini dapat memperkuat iman dan komitmen pasangan, sehingga dapat mengatasi godaan dan memperkokoh kesetiaan perkawinan. 

Dengan membangun hubungan yang kuat dan berlandaskan kesetiaan, pasangan suami istri dapat menjadi saksi Kristus di dunia maupun di akhirat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun