Ketiga, saling menghormati dan memahami. Menghargai situasi dan keterbatasan orang lain, menunjukkan empati, dan menghindari sikap menghakimi atau menyalahkan penting untuk menjaga persahabatan.
Menurut Daniel Goleman (1995), dalam Emotional Intelligence, empati adalah komponen penting dari kecerdasan emosional yang memperkuat hubungan interpersonal.
Keempat, mencari solusi kreatif. Untuk menyelesaikan masalah utang piutang, bisa meminta bantuan pihak ketiga yang netral untuk menengahi, serta mempertimbangkan kompromi dan fleksibilitas.
Solusi kreatif termasuk solusi win-win yang menguntungkan kedua belah pihak, seperti dikemukakan William Ury (1981) dalam Getting to Yes.
Tips Mencegah Masalah Utang Piutang
Pertama, hindari meminjam atau meminjamkan uang dalam jumlah besar untuk mengurangi risiko finansial dan ketegangan dalam hubungan. Tetapkan batas jumlah pinjaman dan evaluasi kebutuhan.
Menurut Dave Ramsey (2003) dalam The Total Money Makeover, menghindari utang yang tidak perlu adalah langkah penting dalam mencapai kebebasan finansial.
Kedua, hanya meminjamkan kepada teman yang benar-benar dipercaya. Pertimbangkan riwayat keuangan teman dan pastikan mereka jujur tentang alasan meminjam dan rencana pengembaliannya.
Menurut Suzanne Degges-White (2015), dalam Toxic Friendships, memahami karakter teman sangat penting, terutama dalam situasi yang melibatkan uang.
Ketiga, pastikan memiliki kemampuan finansial untuk mengembalikan pinjaman melalui perencanaan keuangan dan penghasilan yang cukup dan stabil. Menurut Suze Orman (2005), dalam The Money Book for the Young, Fabulous & Broke, meminjam uang tanpa memastikan kemampuan untuk mengembalikannya adalah resep untuk masalah finansial.
Keempat, menabung dan mengelola keuangan dengan baik melalui dana darurat dan anggaran bulanan. Menurut Ramsey (2003), memiliki dana darurat dan anggaran yang baik adalah fondasi keuangan pribadi yang sehat, mengurangi ketergantungan pada utang.