Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Perilaku dan Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa melalui Teknik Sugesti Positif

27 Mei 2024   12:55 Diperbarui: 27 Mei 2024   13:29 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pagi sebelum memulai pelajaran, Ibu Lusia mengajak siswa Kelas 7 mengucapkan afirmasi positif bersama-sama, seperti "Saya bisa, saya mampu, saya akan berhasil!" Selain itu, dia memberikan pujian dan pengakuan kepada siswa atas usaha dan prestasi mereka, bahkan yang kecil sekalipun. Ibu Lusia juga melibatkan orang tua dalam proses ini dengan memberikan informasi tentang manfaat sugesti positif dan mengajak mereka untuk mendukung pendekatan ini.

Lebih dari sekadar meningkatkan prestasi akademik, pendekatan ini membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri yang kokoh dan sikap mental yang positif dalam menghadapi tantangan hidup. Artikel ini berusaha menguraikan cara membangun kepercayaan diri siswa melalui teknik sugesti, yang membantunya merasa lebih percaya diri, yang akan berdampak positif pada prestasi akademik dan perkembangan pribadi.

Memahami Sugesti Positif

Sugesti positif adalah teknik psikologis yang digunakan untuk memengaruhi pikiran bawah sadar seseorang dengan menggunakan kata-kata, frasa, atau pesan yang memberikan pengaruh positif. Prinsip dasar dari sugesti positif adalah bahwa pikiran bawah sadar sangat responsif terhadap pesan-pesan yang diterima secara terus-menerus, dan pesan-pesan ini dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku seseorang.

Sugesti positif sering digunakan dalam berbagai bidang seperti psikologi, pendidikan, dan kesehatan mental untuk membantu individu mengatasi ketakutan, meningkatkan motivasi, dan membangun kepercayaan diri. Ahli hipnosis Milton Erickson (1980), dalam Hypnotherapy: An Exploratory Casebook, menyatakan: "Sugesti positif dapat digunakan untuk membangkitkan potensi tersembunyi dalam diri seseorang dan membantunya mencapai tujuan yang lebih tinggi."

Sugesti positif juga membantu mengurangi kecemasan dan stres yang sering menghambat proses belajar siswa. Psikolog Albert Bandura (1997), dalam Self-Efficacy: The Exercise of Control, menyatakan: "Kepercayaan diri akan kemampuan sendiri yang diperkuat oleh sugesti positif, memiliki dampak besar pada pencapaian akademik dan keberhasilan pribadi."

Penerapan sugesti positif dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan sikap positif, meningkatkan motivasi, mengurangi kecemasan, dan menciptakan hubungan yang lebih baik. Siswa dibantu menghadapi tantangan akademik maupun non-akademik, dan berpartisipasi untuk mencapai prestasi yang lebih memuaskan.

Mengubah Perilaku Siswa Melalui Sugesti Positif

Beberapa teknik untuk mengubah perilaku siswa melalui sugesti positif, adalah sebagai berikut.

Teknik penggunaan bahasa yang positif. Dalam Mindset: The New Psychology of Success, pakar psikologi Carol Dweck (2006) mengembangkan konsep growth mindset, yaitu bahasa positif dapat membantu siswa mengembangkan pola pikir yang terbuka terhadap pembelajaran dan perubahan. Untuk memotivasi siswa, guru dapat menggantikan kritik dengan pujian yang membangun. Ayo, kita coba mulai besok." Untuk mendorong usaha dan ketekunan, guru mengatakan, "Saya bangga dengan usaha yang kamu tunjukkan dalam tugas ini.

Teknik visualisasi, yakni meminta siswa untuk membayangkan (melihat) diri mereka. Milton Erickson (1980), dalam praktik hipnosisnya, sering menggunakan teknik visualisasi untuk membantu klien membayangkan hasil yang diinginkan dan menginternalisasi perubahan perilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun