Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dalam Pendidikan: Upaya Membangun Karakter dan Moral Individu

20 Mei 2024   15:36 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:38 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter dan moral individu. Seiring dengan perkembangan zaman, pentingnya pendidikan tidak hanya terbatas pada transfer pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai yang mendasari tindakan dan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, etika dalam pendidikan memegang peran yang sangat penting. Tujuan utamanya untuk membentuk karakter individu dan mengembangkan kesadaran akan prinsip-prinsip moral yang sesuai dalam berbagai situasi kehidupan. Namun, globalisasi yang semakin mendominasi kehidupan manusia, tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai moralitas (seperti kejujuran, tanggung jawab, cinta damai) menjadi semakin kompleks. Penting bagi kita untuk kembali menegaskan peran pendidikan nilai dalam membentuk karakter yang kuat dan beretika bagi generasi masa depan. Artikel ini mengulas etika dalam pendidikan dan pembelajaran, pentingnya pendidikan nilai sebagai instrumen kunci dalam membangun karakter individu, tantangan implementasi etika dan solusinya.

Aspek-aspek Etika dalam Pendidikan

Di Indonesia, telah diimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter, yang dikenal sebagai '18 Pilar Pendidikan Karakter', yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi yang memiliki moralitas yang kuat, etika yang baik, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara.

Etika dalam pendidikan mengacu pada prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam konteks pendidikan, termasuk dalam proses pembelajaran. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, empati, tanggung jawab, dan kerja sama perlu ditanamkan ke dalam diri siswa melalui kurikulum, diskusi kelas, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Etika dalam pendidikan berperan membentuk karakter individu. Melalui pendidikan nilai, individu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan moral dalam kehidupan sehari-hari, dan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip moral.

Etika dalam pendidikan adalah penerapan praktik-praktik etis dalam semua aspek proses pendidikan. Hal ini termasuk perlakuan yang adil terhadap siswa, integritas dalam penilaian dan evaluasi, serta keterbukaan dan transparansi dalam komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Selain itu, penghormatan terhadap keberagaman budaya dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Etika dalam pendidikan mengandalkan lingkungan budaya sekolah dan nilai-nilai yang dianut oleh komunitas pendidikan. Nilai-nilai seperti integritas, penghargaan terhadap perbedaan, dan tanggung jawab sosial perlu dipromosikan. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral dan karakter siswa.

Etika dalam Proses Pembelajaran

Pentingnya etika dalam pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang pembentukan individu yang berintegritas, berempati, siap bertanggung jawab dalam kehidupan. Oleh karena itu, etika dalam pendidikan harus menjadi perhatian utama, terutama dalam proses pembelajaran di sekolah.

Etika dalam pembelajaran merujuk pada prinsip-prinsip moral yang harus diterapkan oleh guru dalam proses mengajar. Guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi contoh bagi siswa dalam hal sikap dan perilaku yang etis.

Etika membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, terbuka, dan inklusif. Guru dapat menciptakan suasana kelas sehingga siswa merasa nyaman untuk berbagi pendapat, bertanya, dan berdiskusi. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran ide dan pengalaman yang berharga antara guru dan siswa serta antara sesama siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas tanpa merendahkan atau mendiskriminasi pandangan atau pendapat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun