Keempat, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang antara komunikasi virtual dan tatap muka. Ada waktu untuk pertemuan langsung, kolaborasi langsung, dan pengembangan hubungan interpersonal di samping komunikasi digital. Dalam Remote: Office Not Required, Fried & Hansson (2013) menekankan pentingnya menemukan keseimbangan yang tepat antara kerja jarak jauh dan kerja di kantor untuk memastikan kualitas komunikasi yang optimal.
Meskipun teknologi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, kita tidak boleh mengabaikan nilai penting dari pertemuan tatap muka dan hubungan yang nyata. Di sini diperlukan keseimbangan antara kemudahan teknologi dan kehangatan interaksi manusiawi sesungguhnya. Setiap orang perlu memanfaatkan teknologi secara bijak, dengan membatasi penggunaan dan memprioritaskan interaksi langsung. Dengan mempertahankan kesadaran akan pentingnya interaksi manusiawi, kita dapat memastikan bahwa teknologi komunikasi tidak menggantikan, tetapi mendukung keintiman dan hubungan yang bermakna. Selain itu, perlu menghargai kehangatan interaksi manusia dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Dengan demikian, kita dapat menjaga kualitas hubungan interpersonal dan kehidupan sosial yang memuaskan, sambil tetap memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kebaikan bersama. Hal ini sejalan dengan pesan Paus Fransiskus (2024) untuk 'mencari kebijaksanaan yang ada sebelum segala sesuatu, yang akan membantu kita dalam penggunaan sistem-sistem kecerdasan artifisial demi terwujudnya komunikasi yang sungguh manusiawi.' (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H