Kejujuran merupakan prinsip utama dalam etika yang menuntut individu untuk berbicara dan bertindak dengan benar tanpa menyembunyikan fakta atau mengubah kenyataan. Dalam ilmu dan teknologi, kejujuran (i) menjadi landasan integritas ilmiah; (ii) memastikan bahwa validitas hasil penelitian dan kepercayaan publik terhadap ilmu pengetahuan; dan (iii) mencegah penipuan, manipulasi, atau distorsi data. Selain itu, adanya taksonomi ketidak-jujuran, yaitu berbagai jenis pelanggaran etika yang terjadi dalam penerapan ilmu dan teknologi. Contohnya: (i) plagiat, yaitu mengambil ide, karya, atau data orang lain tanpa memberikan kredit yang layak; (ii) pencurian ide, yaitu menggunakan ide atau konsep orang lain tanpa izin atau pengakuan; (iii) manipulasi data, yaitu mengubah data penelitian untuk mendukung hipotesis atau tujuan tertentu; (iv) penulisan ganda, yaitu mengabaikan atau menyembunyikan kontribusi penulis yang sebenarnya dalam sebuah publikasi ilmiah.
Penyalahgunaan Data
Hal ini merujuk pada praktik-praktik tidak etis yang melibatkan penggunaan data secara tidak jujur atau manipulatif dalam penelitian ilmiah. Misalnya: (i) penggunaan data palsu atau manipulasi data untuk menciptakan hasil yang diinginkan; (ii) pemilihan data secara selektif yang mengabaikan informasi yang tidak mendukung hipotesis penelitian; dan (iii) pengubahan atau penyesuaian data tanpa pembenaran atau dokumentasi yang tepat.
Masalah dalam Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah menjadi tempat penting untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian, namun sering menghadapi berbagai masalah etika. Misalnya: (i) penundaan publikasi, yang dilakukan dengan memanfaatkan hasil penelitian secara pribadi atau untuk mendapatkan keunggulan kompetitif; (ii) memublikasikan hasil yang tidak jujur atau tidak akurat untuk memperoleh pengakuan atau mendapatkan dana penelitian; dan (iii) pengabaian kontributor yaitu tidak memberikan pengakuan yang layak kepada kontributor yang berhak dalam publikasi ilmiah.
Solusi
Ilmu dan teknologi berdampak ganda terhadap manusia. Selain membawa manfaat yang besar, ia juga membawa dampak negatif yang serius. Penerapannya yang tidak bijaksana menyebabkan terjadi pelanggaran etis. Misalnya, penipuan dan manipulasi, pelanggaran HAM, dan ketidakadilan dalam pengakuan. Pelanggaran etis itu menyangkut masalah kejujuran, penyalahgunaan data, dan publikasi ilmiah. Solusi yang ditawarkan, adalah pemahaman yang mendalam tentang masalah kejujuran, penyalahgunaan data, dan masalah publikasi ilmiah. Dengan demikian, ilmuwan dapat menghindari pelanggaran etika dan memelihara integritas ilmu pengetahuan. Selain itu, para pengguna tidak menyalahgunakan ilmu dan teknologi untuk memperdaya atau merugikan orang lain. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H