Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyelami Prinsip Kepatutan Ujaran dalam Interaksi Sehari-hari: Perspektif Sosiolinguistik

6 April 2024   08:07 Diperbarui: 7 April 2024   16:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertama, prinsip kepatutan ujaran membantu menjaga hubungan yang harmonis antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Dengan cara demikian, seseorang dapat menghindari konflik atau ketegangan yang disebabkan oleh penggunaan bahasa yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan situasi.

Kedua,  pemahaman tentang prinsip kepatutan ujaran membantu meningkatkan efektivitas komunikasi. Melalui penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan audiens, pesan dapat disampaikan dengan lebih jelas dan diterima dengan baik oleh pihak yang menerima.

Ketiga, penggunaan bahasa yang sesuai dengan norma-norma sosial dan kesopanan dapat membangun kredibilitas dan kepercayaan dalam hubungan interpersonal. Orang yang mampu berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain cenderung lebih dihargai dan dianggap lebih dapat dipercaya.

Keempat, dengan memperhatikan prinsip kepatutan ujaran, seseorang menghormati nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Hal ini penting untuk memelihara identitas budaya dan menghindari perilaku yang dianggap tidak sopan atau mengganggu dalam konteks budaya tertentu.

Kelima, pemilihan kata dan gaya berbicara yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya kesalahpahaman atau perasaan terluka dalam interaksi sosial. Bahasa yang kurang tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau konflik yang tidak perlu.

Keenam, orang yang menggunakan bahasa sesuai dengan konteks sosial, cenderung membentuk citra diri yang positif di mata orang lain. Keterampilan berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain merupakan salah satu indikator kepribadian yang dihargai dalam masyarakat.

Prinsip kepatutan ujaran merupakan bagian integral dari kajian sosiolinguistik (juga pragmatik). Prinsip ini memainkan peran penting untuk memahami penggunaan bahasa dalam berbagai konteks sosial. Pemahaman yang baik tentang prinsip ini membantu individu untuk berkomunikasi secara efektif dan sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya yang berlaku. Dengan memahami prinsip kepatutan ujaran dalam pergaulan sehari-hari, seseorang dapat menjadi komunikator yang lebih sensitif terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat sekitar, serta menghindari kesalahpahaman atau ketidaknyamanan dalam interaksi sosial. Selain itu, individu atau kelompok sosial dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih harmonis, efektif, dan dihargai oleh orang lain. Hal ini membantu memelihara hubungan yang baik, membangun kredibilitas, dan menjaga keserasian dalam masyarakat secara keseluruhan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun