Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Peran Bahasa Mengembangkan Akal Budi, Solidaritas Sosial, dan Mewujudkan Kesesamaan Manusia

2 April 2024   07:43 Diperbarui: 2 April 2024   09:18 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pada umumnya bahasa hanya dipandang sebagai alat komunikasi. Padahal fungsi bahasa, sebagaimana dikemukakan para pakar bahasa dan filsafat, mencakup jangkauan yang sangat luas. Dalam bukunya Menguak Fungsi Hakiki Bahasa, Sudaryanto (1990) membuat kajian reflektif dan introspektif tentang fungsi dinamika eksistensial bahasa. Ada tiga hal yang berkaitan dengan fungsi fungsi hakiki bahasa, yaitu fungsi bahasa sebagai pengembang akal budi, pemelihara kerja sama, dan pewujud saling menjadi sesama (dikutip Gereda [2017] dalam bukunya Tema-tema Sosiolinguistik.

Tiga fungsi bahasa tersebut mencakup aspek-aspek penting dalam peran bahasa sebagai alat komunikasi, pemikiran, dan interaksi sosial dalam kehidupan manusia. Dalam esai ini penulis berusaha mendeskripsikan lebih jauh peran bahasa dalam pengembangan pemikiran, solidaritas sosial, dan kesesamaan manusia.

Peran Bahasa Mengembangkan Akal Budi

Fungsi bahasa ini menekankan peran bahasa dalam mengembangkan pikiran atau akal budi manusia. Bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk berpikir, merenung, dan mengembangkan konsep-konsep abstrak. Melalui bahasa, manusia dapat mengartikulasikan ide, pemikiran, dan gagasan secara lebih terperinci dan kompleks. Dalam bukunya Course in General Linguistics, Ferdinand de Saussure (1966), seorang ahli bahasa terkenal, menjelaskan: "Bahasa tidak hanya menyampaikan pemikiran tetapi juga membentuk pikiran."Fungsi bahasa sebagai pengembang akal budi adalah aspek yang sangat penting dalam kajian bahasa dan filsafat. Berikut, dikemukakan beberapa poin tentang bagaimana bahasa membantu mengembangkan pemikiran.

Pertama, bahasa memungkinkan manusia untuk mengembangkan dan mengomunikasikan konsep-konsep abstrak seperti keadilan, kebahagiaan, atau kebenaran. Tanpa bahasa, sulit untuk menyampaikan konsep-konsep itu secara jelas dan terperinci.

Kedua, bahasa memungkinkan manusia untuk merenungkan pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Dengan menggunakan kata-kata, manusia dapat merefleksikan pengalaman mereka, menganalisis situasi, dan membuat kesimpulan yang lebih mendalam.

Ketiga, bahasa memainkan peran penting dalam pengembangan argumen dan pernalaran. Manusia menggunakan bahasa untuk menyusun premis-premis, membuat inferensi, dan membuat kesimpulan. Dengan menggunakan bahasa secara baik, manusia dapat menghasilkan argumen yang logis dan terorganisir.

Keempat, Bahasa merupakan alat yang penting dalam mengekspresikan kreativitas dan inovasi. Melalui bahasa, manusia dapat menciptakan puisi, cerita, musik, dan karya seni lainnya yang memperkaya budaya dan pemikiran manusia secara keseluruhan.

Kelima, bahasa memungkinkan manusia mengomunikasikan pengetahuan dan temuan ilmiah. Dengan menggunakan bahasa secara tepat, ilmuwan dan akademisi dapat menyampaikan hasil penelitian mereka, memperluas cakrawala pengetahuan manusia, dan memajukan bidang-bidang ilmu pengetahuan.

Peran Bahasa Memperkuat Solidaritas Sosial

Fungsi ini menyoroti peran bahasa dalam memfasilitasi interaksi sosial dan pemeliharaan kerja sama antarindividu dalam masyarakat. Bahasa menjadi alat utama dalam menjalin hubungan, menegosiasikan konflik, membangun kerja sama, serta menyampaikan norma dan nilai-nilai sosial. Dalam artikelnya The Theory of Communicative Action, Jrgen Habermas (1981) mengatakan: "Bahasa adalah medium komunikasi yang memungkinkan koordinasi tindakan dan pembentukan konsensus di antara individu-individu." Bahasa memainkan peran krusial dalam memfasilitasi interaksi antarindividu, membentuk norma-norma sosial, serta memelihara kerja sama dalam berbagai konteks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun