Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Peran Bahasa Mengembangkan Akal Budi, Solidaritas Sosial, dan Mewujudkan Kesesamaan Manusia

2 April 2024   07:43 Diperbarui: 2 April 2024   09:18 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pertama, bahasa adalah alat utama dalam komunikasi manusia. Dengan menggunakan bahasa, individu dapat menyampaikan ide, perasaan, dan kebutuhan mereka kepada orang lain. Komunikasi yang efektif melalui bahasa memungkinkan koordinasi tindakan antarindividu, yang penting dalam mencapai tujuan bersama dan memelihara kerja sama dalam kelompok atau masyarakat.

Kedua, bahasa memungkinkan manusia untuk berpartisipasi dalam negosiasi dan penyelesaian konflik. Dengan menggunakan bahasa, individu dapat menyatakan pandangan mereka, mendengarkan perspektif orang lain, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Kemampuan berkomunikasi dengan baik melalui bahasa juga memungkinkan penyelesaian konflik tanpa kekerasan dan dengan cara yang lebih damai.

Ketiga, bahasa memainkan peran penting dalam pengenalan dan pemeliharaan norma dan nilai-nilai sosial. Melalui bahasa, generasi muda belajar tentang norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai budaya yang diterima di dalam masyarakat. Bahasa juga digunakan untuk menyampaikan cerita, lagu, dan ritual yang membantu memperkuat identitas budaya dan memelihara solidaritas sosial.

Keempat, bahasa berperan dalam pembentukan identitas kelompok. Bahasa sering merupakan fitur yang membedakan satu kelompok dari yang lain, termasuk bahasa guyonan dan lelucon yang khas dari setiap kelompok. Dengan menggunakan bahasa yang sama, individu merasa terhubung satu sama lain dan merasa memiliki identitas bersama. Hal ini memperkuat rasa solidaritas dan kerja sama dalam kelompok.

Kelima, bahasa memainkan peran kunci dalam pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan. Melalui bahasa, pengetahuan, tradisi, dan karya seni dapat disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bahasa memungkinkan manusia untuk menciptakan dan memelihara warisan budaya mereka, yang merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi antarindividu dalam masyarakat.

Peran Bahasa Mewujudkan Kesesamaan Manusia

Fungsi ini menyoroti peran bahasa dalam memfasilitasi pemahaman dan empati antaraindividu dalam masyarakat. Bahasa memungkinkan manusia untuk memahami dan merasakan pengalaman serta perspektif orang lain sehingga memungkinkan terbentuknya hubungan empati dan solidaritas antaranggota masyarakat. Dalam bukunya I and Thou, Martin Buber (1923), seorang filsuf eksistensialis, menyatakan: "Dalam pertemuan antarindividu, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medan ketika hubungan 'aku-engkau' terwujud." Bahasa membangun hubungan yang empatik, solidaritas, dan penghargaan terhadap keberagaman individu. Dalam konteks ini, bahasa menjadi alat untuk menciptakan kedekatan, keintiman, dan pemahaman yang mendalam antarindividu.

Pertama, bahasa memungkinkan manusia berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka. Melalui berbicara dengan bahasa yang hangat dan akrab, individu dapat merasa nyaman untuk berbagi cerita, kekhawatiran, dan keinginan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan oleh orang lain.

Kedua, bahasa memungkinkan manusia untuk memahami dan merasakan pengalaman orang lain. Melalui bahasa yang ceria dan mesra, individu dapat menyampaikan empati dan pengertian terhadap keadaan dan perasaan orang lain. Hal ini memungkinkan terbentuknya hubungan yang lebih dalam dan saling mendukung antarindividu.

Ketiga, dalam percakapan yang dilandasi oleh bahasa yang tanpa tekanan emosional dan mental, individu dapat merasa dihargai sebagai "sesama" tanpa memandang status atau posisi sosial. Bahasa yang demikian menciptakan lingkungan yang merangkul keberagaman dan menghargai kontribusi setiap individu dalam percakapan.

Keempat, bahasa yang hangat, ceria, tanpa beban tekanan emosional akan menciptakan ruang yang nyaman bagi individu untuk berekspresi dengan bebas tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Hal ini memungkinkan individu untuk merasa diterima dan dihargai oleh yang lain, sehingga memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun