Gotong Royong Mengamalkan Pancasila di Masa Pendemi

Senator asal Kalimantan Barat, Maria Goreti selalu menekankan pemahaman dan pengamalan Pancasila yang sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari. Di sela-sela suasana pandemi Covid-19, Maria Goreti mengadakan sosialisasi empat pilar MPR RI di lingkungan sekolah PAUD Matahari, Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat baru-baru ini. Anggota DPD RI yang juga MPR RI ini menekankan pentingnya melestarikan budaya gotong-royong di masa pandemi.

"Pancasila tidak cukup hanya dihafal, tetapi lebih-lebih dihayati dan diamalkan dalam praksis hidup sehari-hari," papar Maria Goreti di hadapan para wali dan orang tua murid, karyawan yayasan dan para dewan guru.

Dalam pertemuan bertepatan dengan pengumuman kelulusan siswa PAUD Matahari tersebut, Maria mengajak para hadirin menghidupkan kembali budaya gotong royong, terutama untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang sedang mengancam. Solidaritas bersama ini akan semakin terasa sebagai gerakan jika kita lakukan secara bersama-sama. 

"Keprihatinan kita terhadap mereka yang membutuhkan uluran tangan kita dengan bahu membahu, bergandengan tangan adalah tindakan nyata dalam semangat berbagi," papar Maria Goreti, anggota Komite I DPD RI yang sehari-hari berkantor di Jakarta ini.

Anggota DPD RI/MPR RI menyerahkan bantuan bahan pokok kepada keluarga siswa PAUD Matahari, Siantan Hulu, Kota Pontianak. | dokpri

Pada kesempatan itu, Maria Goreti membangikan paket sembako kepada keluarga siswa PAUD Matahari, dewan guru dan karyawan Yayasan Sumangat Nusantara. Di sela-sela pembagian sembako, Maria mengungkapkan keprihatinannya mengenai krisis yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir ini. 

"Kita ini sedang menghadapi krisis kesehatan yang dampaknya menyebar ke berbagai aspek kehidupan, terutama ekonomi, sosial dan kemasyarakatan. Oleh sebab itu, diperlukan cara baru dalam menghadapi  krisis ini. Saya yakin kita dapat melalui masa-masa sulit ini secara bersama-sama."

Maria Goreti masih ingat, sejak dulu masyarakat kita memiliki semangat yang bernilai tinggi dalam menghadapi krisis, yakni semangat gotong-royong. "Lebih-lebih di daerah pedesaan, semangat gotong-royong masih dijunjung tinggi. 

Misalkan, saat kegiatan bakti sosial membersihkan jalan kampung, semua warga ikut berpartisipasi sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Laki-perempuan, tua-muda, semua ikut dalam pekerjaan. Laki-laki dewasa bekerja membuat jalan. Sedangkan ibu-ibu dan remaja putri membuat makanan dan penganan. Lalu anak-anak yang menyajikannya. Begitulah budaya gotong-royong yang pernah kita miliki," papar Maria Goreti .

Namun ia menyayangkan akhir-akhir ini sikap gotong-royong mulai luntur dalam masyarakat kita. Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat menghidupkan kembali semangat mau berbagi satu sama lain, terutama di masa pandemi ini. 

"Kita mesti terus-menerus memupuk semangat berbela rasa terhadap orang lain. Jurang yang kaya dan miskin semakin menganga. Mereka yang memiliki akses pendidikan, ekonomi, sosial dan politik semakin melesat jauh. Sementara mereka yang tidak memiliki akses semakin sulit untuk bisa mandiri. Maka dibutuhkan gerakan bersama untuk bergotong-royong agar keutamaan-keutamaan hidup dalam Pancasila semakin dapat dirasakan oleh semua kalangan," demikian Senator Kalimantan Barat yang terus berjuang di jalur politik ini. (Thomas Diman/Suganemat)

Anggota DPD RI/MPR RI bersama keluarga siswa PAUD Matahari, Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalbar. | dokpri