Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hampir Satu Tahun, Kasus Haniyah Belum Terungkap

22 November 2017   21:50 Diperbarui: 22 November 2017   22:13 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Warga Desa Gapuro

Minggu 04 Desember 2016 yang lalu, warga Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, dihebohkan dengan peristiwa penemuan jasad seorang "Asisten Rumah Tangga" bernama Haniyah Binti Sutrisno, di garasi rumah majikannya yang beralamatkan di Desa Gapuro, RT.04 RW 02 Warungasem, Batang. 

Jasad Haniyah ditemukan dengan kondisi mengenaskan, dengan darah yang masih menetes dari lehernya. Berdasarkan laporan yang disampaikan melalui Surat keterangan Informasi Perkembangan Kasus yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian POLDA Jawa Tengah, nomor B/3870/IV/2017/Bidhumas, menyatakan bahwa berdasarkan hasil otopsi ditemukan luka terbuka pada kepala belakang kanan dengan ukuran 1x1 cm dibelakang lobang telinga kanan 8 cm diatas pundak, memar di leher bagian kanan dengan ukuran 3x5 cm. 

Sedangkan berdasarkan hasil visum yang disampaikan dalam surat yang sama, pada jasad Haniyah Binti Sutrisno terdapat lebam di punggung, pinggang dan bokong, kaku pada seluruh tubuh mayat dan belum ada pembusukan, pada pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan berupa bekas pukulan benda tumpul di kepala dan leher, serta terjadi pelebaran pembuluh darah otak. Kesimpulan dari keterangan tersebut, sebab kematian Haniyah Binti Sutrisno adalah mati lemas karena kekerasan benda tumpul di kepala dan leher.

Pihak Kepolisian Sektor warungasem yang awalnya menangani kasus ini, telah melimpahkan kasus Haniyah Binti Sutrisno pada Kepolisian Resort Batang, tercatat pada tanggal 19 Desember 2016 melalui SP2HP Ke-2. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan terkait penyelesaian kasus.

Kasatreskrim Polres Batang pada waktu itu, AKP Suhadi, pernah menjelaskan terhadap keluarga korban bahwa pihak kepolisian menemui beberapa kesulitan dalam menangani kasus Haniyah. Kesulitan yang dihadapi pihak kepolisian berdasarkan keterangan AKP Suhadi, yaitu Rusaknya TKP saat proses identifikasi, dan minimnya barang bukti dan saksi.

Sampai dengan pergantian jabatan Kasat reskrim dan Kepala Polres Batang, kasus Haniyah Binti Sutrisno belum juga bisa terungkap.

Berdasarkan keterangan terakhir dari pihak Polres Batang, jumlah saksi yang telah diperiksa sampai dengan bulan Oktober 2017 sebanyak 11 orang saksi, dan pihak Polres Batang menyampaikan akan dilakukan penyelidikan tambahan untuk proses penyidikan kasus.

Adanya kasus yang belum terselesaikan tersebut, menyisakan keresahan di lingkungan warga Desa Gapuro. Dan keresahan tersebut, pernah diungkapkan melalui acara unjuk rasa memohon Polres Batang agar segera menyelesaikan kasus Haniyah Binti Sutrisno pada 07 Juli 2017. Dan hingga saat ini pun, pihak keluarga dan Warga Desa Gapuro, masih menunggu informasi dari pihak Kepolisian Resort Batang atas penyelesaian Kasus yang terjadi.

Haniyah Binti Sutrisno, meninggalkan 2 orang anak yang masih kecil. Anak pertamanya, masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan Anak keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar. Dan setelah kematian Haniyah, kedua anak tersebut diurus oleh orang tua Haniyah dibantu oleh adik paman Haniyah.

Adik Haniyah, Teguh Prasetyo, pernah mencoba membuat surat terbuka untuk Presiden Jokowi sebagai bentuk pengaduan terbuka, namun hingga saat ini belum juga ada hasil.

Pihak Keluarga Haniyah serta warga Desa Gapuro, saat ini hanya bisa pasrah menanti kejelasan atas kasus yang terjadi. Semua pihak berharap pelaku segera dapat ditemukan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan tentunya, juga mengharap kinerja Kepolisian secara maksimal untuk dapat segera menyelesaikan kasus yang menimpa salah satu warga Desa Gapuro tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun