Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengawal Kasus Pembunuhan "Haniyah"

30 Juni 2017   08:19 Diperbarui: 30 Juni 2017   08:47 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih terus teringat dalam ingatan warga desa Gapuro, Kec. Warungasem, Kab. Batang, Jawa Tengah, akan kasus penemuan mayat salah satu warganya, Haniyah, di garasi rumah majikannya. Kasus yang kemudian telah ditetapkan oleh pihak kepolisian sebagai kasus pembunuhan tersebut sejak 04 Desember 2016 hingga saat ini belum juga menemukan titik terang. 

Tidak hanya pihak keluarga yang masih berusaha menuntut kasus agar segera terungkap, warga desa Gapuro sendiri masih terus merasakan keresahan, sebab belum ditemukannya pelaku pembunuhan sadis yang menimpa janda beranak 2 tersebut. Pasalnya, setelah kejadian tersebut muncul berbagai asumsi di masyarakat hingga menimbulkan kecurigaan pada salah satu pihak.

Pihak keluarga sendiri, terus mengusahakan agar penyelidikan kasus terus berjalan hingga menemukan kejelasannya. Tidak tanggung-tanggung, kurang puas dengan kinerja aparat di daerah, pihak keluarga telah berhasil membawa kasus ini hingga Komnas HAM, KONTRAS, dan aparat penegak hukum tingkat atas. Namun, hingga saat ini pihak keluarga masih tetap menunggu kabar terbaru atas penyelidikan kasus tersebut.

Dari kalangan warga masyarakat desa Gapuro sendiri, khususnya pemuda yang tergabung dalam kelompok BOGAS (Bocah Gapuro Asli), ikut membantu mengawal kasus ini dengan mengadakan beberapa acara di lingkungan desa Gapuro, dari mengadakan istighosah, pemasangan spanduk, hingga berpartisipasi dengan ikut mencari informasi dari pihak berwajib.

Tindakan pemuda BOGAS tersebut, selain untuk ikut membantu pihak keluarga korban, juga sebagai bentuk upaya menghilangkan citra negatif yang bisa saja tersemat dan merusak nama baik desa Gapuro. Pemuda BOGAS khawatir, jika kasus ini tidak juga terselesaikan akan terus muncul prasangka dan asumsi-asumsi negatif baik terhadap pihak keluarga korban maupun pihak lain yang dianggap bertanggung jawab atas terjadinya kasus ini.

"Saya warga kecil, mohon segera untuk diusut tuntas kasus ini. Kejadian tanggal 04 Desember, sampai sekarang belum selesai." ungkap Teguh Prasetyo, adik Korban pembunuhan. "Harapan keluarga semoga ini cepat terungkap, dan kami mohon untuk pihak berwajib segera mengungkap kasus ini dengan sebenar-benar"

Korban Haniyah pertama kali ditemukan di rumah majikannya, di Desa Gapuro pada tanggal 04 Desember 2016. Pihak kepolisian telah menetapkan kasus ini sebagai kasus pembunuhan sesuai dengan hasil autopsi pada mayat korban dan olah kejadian perkara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun