Mohon tunggu...
agustin sari
agustin sari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Metode Pembiasaan antara Pendidikan Secara Teori dan Praktik Nyata

25 Mei 2015   19:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita dengar banyak orang yang mengatakan kebiasaan, tetapi ada juga yang mengatakan pembiasaan. Kebiasaan atau pembiasaan sebenarnya bisa berarti suatu hal yang selalu dilakukan secara terus-menerus. Selain itu pembiasaan dapat juga diartikan sebagai pengalaman dari seorang individu yang dulunya pernah dilatih atau pernah dialami. Kebiasaan yang baik menurut teori cenderung untuk dilakukan, tetapi jika kebiasaan itu buruk cenderung untuk di tinggalkan.

Sekolah baik formal maupun non formal biasanya mengajarkan muridnya secara teori untuk selalu membiasakan diri untuk berbuat yang baik dan menjauhi atau meninggalkan perbuatan yang tercela. Pendidikan semacam itu juga diajarkan pada pendidikan agama, yaitu selalu mengerjakan semua hal yang baik (berbuat kebajikan) dan meninggalkan semua hal yang buruk (kemungkaran). Seperti pada contoh ini, seorang guru baik guru TK samapai SMA/SMK bahkan sampai dosen, selalu mengajarkan siswanya untuk membuang sampah pada tempatnya hal itu dilakukan supaya siswanya untuk patuh dan mau membuang sampah pada tempatnya, selain itu ada pula yang mengajarkan untuk selalu mengucapkan salam sebelum masuk ke kelas dan mengajarkan secara otomatis murid akan menjawab salam dari gurunya. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan rasa religius dalam diri masing-masing siswa. Diajarkan membuang sampah pada tempatnya, bertujuan supaya siswa menjadi orang yang taat pada aturan, selain itu lingkungan akan menjadi bersih. Islam juga mengajarkan untuk selalu menjaga kebersihan baik kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan. Pada hadist yang berbunyi “ kebersihan merupakan sebagian dari iman” adalah sebagai perintah yang harus dikerjakan dan tidak boleh dilanggar. Tetapi pada praktik nyata, banyak orang dari yang anak-anak, orang dewasa, hingga yang tua masih banyak yang menghiraukan hadis tersebut. Karena mereka banyak yang tidak mengerjakannya.

Jika dilihat secara seksama,semua hal yang selalu di ajarkan di sekolah akan selalu di patuhi oleh semua siswanya. Sebab murid merasa ada yang mengawasi dirinya yaitu guru-gurunya yang ada di sekolah. Sebab seorang murid akan merasa senang jika kebiasaan yang di ajarkan di sekolah dan ia kerjakan di sekolah serta waktu mengerjakan kebiasaan itu di lihat oleh gurunya ia akan mendapatkan suatu pujian atau penghargaan dari gurunya bahkan ada yang mengatakan bahwa ia adalah murid yang teladan, baik, serta dapat menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain.

Pembiasaan tidak juga harus diajarkan kepada anak-anak saja tetapi orang dewasapun juga perlu diajarkan suatu pembiasaan. Seperti misalnya seorang dosen memberi tahu kepada mahasiswanya pada saat kegiatan tes tidak boleh ada yang mencotek baik yang mencontek dari buku maupun dari temannya. Menurut pendidikan agama perilaku mencontek adalah suatu perilaku yang harus di jauhi. Sebab hal itu merupakan contoh perilaku yang tidak jujur dan dapat merusak akhlaq. Pada saat yang bersamaan pula mahasiswanya akan segera mematuhi perintah dari dosen tersebut. Sebab dosen tersebut mengatakan jika ada yang tertangkap tangan sedang mencontek maka hasil pekerjaannya tidak akan di teliti dan nilainya tidak keluar.

Beberapa contoh hal diatas merupakan contoh pembiasaan yang di berikan secara teori dan praktiknya dalam kehidupan nyata masih kurang dilakukan walaupun sudah di praktikkan setelah mendapatkan teori yang sudah di ajarkan secara benar.

Dalam kehidupan nyata banyak kebiasaan baik maupun buruk yang dilakukan oleh beberapa individu. Seperti pada contoh diatas yaitu “membuang sampah pada tempatnya” kata-kata tersebut sering terdengar di telinga kita tetapi dalam kehidupan nyata masih banyak orang yang membuang sampah di sembarang tempat seperti di jalan, aliran air, sungai, serta paling sering orang membuang sampah yaitu tempat dimana orang yang membuang sampah itu sedang berdiri. Hal semacam itu menjadi suatu kebiasaan, padahal kegiatan itu pasti sudah pernah di ajarkan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Selain itu masih banyak lagi kebiasaan yang selalu ajarkan secara teori yang dalam praktik kehidupan nyata masih banyak yang tidak melaksanakan sesuai dengan teorinya. Sebab teori itu selalu gampang untuk di dengar maupun di baca dari buku tetapi dalam praktiknya selalu sulit untuk di kerjakan.

Dari hal di atas metode pembiasaan sebenarnya harus lebih di tekankan kembali. Tetapi ada juga yang mengkritik terhadap pendidikan dengan metode pembiasaan sebab cara atau metode itu tidak dapat mendidik siswanya untuk menyadari berbagai hal yang dilakukan oleh siswa. Sebab suatu perilaku yang dilakukan menurutnya terjadi secara otomatis baik perilaku itu dilakukan secara baik ataupun buruk.

Tetapi ada pula yang membenarkan metode pendidikan dengan cara pembiasaan sebab pembiasaan adalah suatu pengulangan yang akan selalu dilakukan oleh setiap siswa. Sehingga siswa dapat di berikan pemahaman serta masukan yang berulang-ulang untuk melakukan sesuatu hal yang baik, efektif, serta efisien untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Guru selalu mengulang-ulang dan membiasakan para siswanya untuk meninggalkan suatu perilaku yang buruk bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sekalipun hal-hal tersebut hanya dilakukan secara tidak sengaja, maupun main-main tetapi siswa akan terpengaruh untuk selalu membiasakan perilaku yang baik.

Sebenarnya pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang akan mempengaruhi suatu perilaku setiap individu. Suatu metode pembiasaan selalu berjalan beriringan dengan metode keteladanan.Seperti yang sudah dituliskan pada QS. Al-Ahzab 21, “ sungguh telah ada pada (diri)Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. Oleh karena itu metode pembiasaan banyak di berikan teori di sekolah oleh guru, tetapi guru juga harus memberikan praktik secara nyata sehingga akan lebih mudah untuk di pelajari dan dicontoh oleh siswanya , serta siswa tidak akan salah tangkap tentang hal baru atau kebiasaan baru yang di dapatkannya di sekolah. Seperti contoh, anak diajari untuk mengaji dan di praktikan secara langsung.

Pembiasaan merupakan suatu metode yang paling jitu untuk membentuk perilaku atau sikap individu. Suatu pembiasaan dapat berpengaruh besar dalam pembentukan pribadi seorang individu. Seperti contoh jika seorang individu di bentuk dan di biasakan untuk selalu berbuat ataupun berkata yang baik maka akan menghasilkan individu yang berkualitas, tetapi jika seorang individu sudah di bentuk dengan baik tetapi di tengah jalan ia mengalami suatu pembiasaan yang buruk dan ia merasa lebih nyaman untuk melaksanakan kebiasaan buruk itu maka individu tersebut akan menjadi orang yang tidak berkualitas.

Metode pembiasaan tidak hanya mengenai secara batiniah, tetapi juga lahiriah. Seperti pada praktik orang yang sudah tau tentang teori bagaimana cara mengemudikan mobil, tetapi ia tidak bisa mengendarainya secara nyata yaitu hanya tau praktiknya. Tetapi berbeda dengan orang yang tidak tau secara teori bagaimana cara mengendarai mobil tetapi dalam praktik nyatanya ia dapat mengendarai mobil apapun tanpa dengan mengunakan teori semata. Sebab orang yang sudah terbiasa melakukan kebiasaan akan mengalahkan oarng yang hanya mengetahui pembiasaan itu secara teori saja dan tidak tahu bagaimana cara praktiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun