Mohon tunggu...
Agustini Sri Redjeki
Agustini Sri Redjeki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

ibu-ibu yang seneng nulis ,dengerin musik dan pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Lomba Bakiak

1 Juli 2022   22:12 Diperbarui: 1 Juli 2022   22:17 3706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang pernah ikutan Lomba bakiak ??

Saat kemarin ikutan Lomba bakiak dalam rangka Perpisahan anak saya, Jadi kepikiran Mau menulis tentang hal ini hehe

Bakiak yang disusun menjadi beberapa pasang menurut saya punya Filosofi tersendiri

Orang terdepan harus bisa memimpin dan berani mengambil keputusan, yang tengah dan belakang mengikuti setiap langkah yang diambil, dan harus saling mengingatkan.

Filosofi Lomba Bakiak ini bagus digunakan dalam setiap kehidupan baik di rumah tangga maupun bernegara ya.

Dimana untuk mencapai suatu tujuan perlu adanya kerjasama dan saling bahu membahu sehingga tercapai apa yang menjadi goalnya.

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Seperti Semboyan Negara kita yang tercermin pada Sila ke tiga dari Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Dimana sebagai masyarakat Indonesia harus menjadi satu.

Tidak terpecah-pecah dan bersatu sehingga menjadi bangsa yang kuat dan besar.

Dengan bersatunya kita sebagai sesama warga Indonesia, maka kita mampu mencapai tujuan kita sebagai bangsa dan negara Indonesia.

Dan begitupula dalam setiap permainan bergrup atau dengan team,harus ada kekompakan didalam setiap teamnya, karena kalau ada satu saja yang tidak kompak dalam mengambil langkah, maka akan terjadi sesuatu.

Bagaimana saat awal dalam satu team akan berdiskusi kaki mana dulu yang akan dilangkahkan, dan bagaimana kebersamaan kecepatan dan gerakan kaki harus seragam melangkahnya.

Saat team lawan melaju cepat, kita harus tetap melangkah, karena kadang ketika team lawan tiba-tiba terjatuh dan tidak bisa melangkah lagi, team kita yang tetap berjalan bersama dengan kekompakan tiba-tiba menjadi pemenangnya.

Didalam rumah tanggapun demikian, ketika suami sebagai kepala rumah tangga memberikan suatu keputusan, sebaiknya istri dan anak-anak diajak berdiskusi untuk kebaikan bersama sehingga mendapatkan satu suara untuk saling mendukung satu sama lain.

Oh ya bocoran lomba bakiak kemarin team saya menang loh …( Nggak penting sih ya..takut ada yang mau tahu aja hehe..)

Semoga bermanfaat dan bisa menghibur ya...


Note :


 "Datang bersama adalah awal. Menjaga kebersamaan adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah kesuksesan." Henry Ford.

 "Bahkan yang lemah menjadi kuat ketika mereka bersatu." Friedrich von Schiller

 "Persatuan adalah kekuatan... ketika ada kerja tim dan kolaborasi, hal-hal indah dapat dicapai." Mattie Stepanek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun