Karena tinggal di perumahan disebut anak perumahan, dan yang tinggal diluar perumahan disebut anak perkampungan.
Kalau Yang saya ingat dulu saat tinggal di Jakarta, karena tinggalnya didaerah yang padat penduduk, yang ada saat itu tawuran antar kampung hehe..
Tapi kalau hanya penyebutan karena tempat tinggal saja sih menurut saya tidak apa-apa ya, jangan sampai merendahkan seseorang karena perbedaan tempat tinggal ya nggak sih?
Oh ya, untuk perselisihan di kedai saya ini lebih ke anak- anak kecil yang masih SD ya, dan jumlahnya juga tidak banyak,.
Hanya ada beberapa anak laki-laki saja, masih dalam hitungan jari. (jadi lucunya, anak-anak unyu-unyu itu suka datang bergrup dengan teman-temannya hanya untuk menikmati lemon tea dan kentang goreng atau mie ayam di kedai kami, mereka akan duduk manis sambil bersendagurau)
Konflik-konflik kecil sering terdengar kalau mereka bertemu, dan ada perkataan-yang sedikit meledek antar satu sama lain, dan Tugas kami yang mendengarnya hanya melerai dan memberikan nasehat yang baik, sehingga keributanpun tidak membesar.
Dan Alhamdulillahnya, sekarang terlihat mereka sudah bersahabat, karena tidak ada lagi ledekan-ledekan.
Masya Allah..semoga ini hanya karena ketidak tahuan dan ketidak mengertian mereka saja ya. Karena usia mereka juga yang masih kecil. Masih panjang proses yang harus mereka pelajari.
Karena saya lihat untuk usia SMP ke atas sudah tidak ada perilaku seperti itu, sikap saling menghargainya sudah muncul dan terlihat.
Saya Jadi teringat, Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu ada tiga pengelompokan dalam cara memperlakukan anak:
- Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.
Melayani Anak dengan sikap lemah lembut, tapi bukan memanjakan yang berlebihan ya - Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.
 Maksudnya sudah harus diajarkan kewajiban dan tanggung jawab , dan juga diberi konsekuensi - Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.
Bersikaplah seperti sahabat yang bisa bercerita akan banyak hal.
Semoga kita sebagai orangtua terus Concern dan terus peduli  pada perilaku anak kita ya…