Mohon tunggu...
Agustini Sri Redjeki
Agustini Sri Redjeki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

ibu-ibu yang seneng nulis ,dengerin musik dan pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tetangga Kamu-Daniel Mananta dan Marcel Siahaan: Masih Banyak Bagasi yang Harusnya Diturunkan tapi Ternyata Tidak

7 Juni 2022   09:09 Diperbarui: 7 Juni 2022   09:13 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal saya adalah anak yang punya banyak mimpi dan keinginan. sehingga hal-hal yang harusnya sudah saya lakukan dari dulu hanya bisa jadi penyesalan  saat ini. kenapa dulu saya tidak melakukan hal itu dan kenapa lainnya. 

Tapi kembali lagi semua sudah jalannya dan ada hikmahnya, Dan setiap anak punya proses sendiri menghadapinya.

Sedikit saya mengutip dari Redaksi halodoc, ada 7 efek buruk perceraian bagi anak:

  1. anak merasa bersalah
  2. anak menjadi paranoid
  3. bertabiat buruk
  4. tidak mau menikah
  5. kualitas kehidupan yang rendah
  6. penurunan akademik
  7. kesepian

Beruntungnya saya, Tanpa menyalahkan kedua orangtua saya atas apa yang sudah terjadi, saya tetap menerima banyak cinta dan perhatian penuh dari bapak saya dan keluarga ( karena memang saya tinggal dengan bapak) serta sahabat - sahabat yang memberikan banyak contoh tentang arti kehidupan, yang tanpa sadar saya melaluinya karena banyak melihat dan mendengar.

Ternyata ada banyak hikmah yang terjadi dari semua kejadian ini. Dan saat ini saya bersyukur atas apa yang telah terjadi.

Dan kembali lagi saya setuju dengan Marcel, separah apapun pengalaman anak-anak kita, tekankan untuk terus berkomunikasi dengan kita sebagai orang tua, mau ke ayah atau bundanya.yang terpenting komunikasi.

Pesan Untuk Generasi Muda saat ini, jangan buang waktu muda kalian dengan hal yang tidak berguna ya, Jika ada yang mengalami hal yang serupa, coba untuk menerimanya dengan ikhlas dan bilang pada diri kalian sendiri "yang terjadi pada orangtua kalian itu memang yang terbaik untuk mereka".

Memang tidak semudah kita berbicara atau teori-teori yang ada saat menghadapinya, yang penting kuncinya ikhlas dan fokus aja pada tujuan kalian.

Tapi yang perlu kalian tahu rasa cinta mereka ( orang tua) untuk kalian akan tetap ada, dan tidak akan berubah.

Kejar Cita-cita dan Mimpi kalian, jangan kalah dengan keadaan yang terjadi, karena kalau tinggal penyesalan tidak akan  bisa kita banggakan, iyakan??

Hikmah yang dapat saya tarik dari anak-anak korban perceraian, mereka menjadi anak yang mandiri, mungkin  awalnya terpaksa untuk mandiri tetapi saya yakin seharusnya mereka  menjadi pribadi yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun