Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Sabtu

12 November 2022   06:42 Diperbarui: 12 November 2022   06:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Butiran serbuk hitam
Bertabur di langit
Sayup angin malam
Berhembus pelan pelan
Mengelus kulit
Kadang serasa menusuk
Merasuk sesaat mengenai
Saraf saraf permukaan
Di kejauhan ada bintang
Di kejauhan ada bulan
Secercah cahaya dari matahari
Tak pernah luput
Semarak menyambut malam
Bangunan kosong beratap
Bak goa yang kelam
Celah celah sempit beruang gelap
Gulita tanpa lilin tanpa lampu
tanpa alat penerangan
Nyala senter menemani jam enam
Menuju malam Sabtu
Hari telah terlewati
Malam pun berangsur lewat
Tanpa keramaian
Tanpa seseorang
Merdu suara jangkrik
Bersembunyi di tanah
Pohon pohon laksana mati
Tangkai tangkai laksana mati
Daun bergoyang
Seperti hantu yang mungkin hidup
Menari nari dalam asa
Gemerincik hujan menambah merdu
Syahdu dalam diam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun