Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuyul, Mayat Anak yang Dikeringkan, Babi Ngepet, Si Sembab dan Genderuo

28 Maret 2022   10:39 Diperbarui: 28 Maret 2022   10:44 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon dan atap rumah / dokpri

Ada dongeng menyeramkan yang diceritakan turun temurun mengenai sosok hantu anak anak yang suka ngambil uang. Konon jika para pembuat tuyul atau hantu dengan ukuran seperti anak anak dan kepala yang gundul membuat tuyul dari mayat anak anak ada juga yang dari bayi masih hidup. 

Para penganut ilmu hitam, sengaja mengambil mayat anak anak dari kuburan mereka untuk kemudian dikeringkan di atas perapian mereka dan membuat tubuh mayat yang mereka ambil semakin menciut atau mengecil, untuk kemudian di pelihara sebagai suruhan mereka. Ada yang kemudian menjual hasil ilmu hitam mereka kepada para pengabdi ilmu hitam untuk dijadikan suruhan atau untuk mengambil uang warga. 

Meski demikian sosok tuyul tidak pernah terlihat atau memperlihatkan diri meski kadang masih ada kehilangan uang yang secara goib tanpa ada manusia yang mengambil sehingga sosok pencuri mistis masih kerap di percaya keberadaannya. 

Selain tuyul ada juga babi ngepet yang pernah kedapatan Luntang lantung di sekitar warung dekat rumah mengaut ngawut sampah. Juga sosok hantu berwarna sembab ungu kehijauan seperti bekas di pukuli menyebrang di sekitar sungai. 

Juga Genderuo yang biasanya menghuni tempat angker katanya ada yang bawa jika sosok Genderuo, tubuhnya hitam rambutnya gimbal dan tubuhnya besar sekitar dua meter tingginya tiba tiba menyerang kita saat setengah tertidur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun