Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seputar Hawa Mistis yang Menyelimuti Soreang Kabupaten Bandung

11 Maret 2022   19:43 Diperbarui: 11 Maret 2022   19:46 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Bandung, yang pemerintahan administratif nya bertempat di Soreang. Dengan wakil bupatinya yang merupakan mantan artis sinetron jin dan Jun, Sahrul Gunawan. Memiliki objek objek wisata yang sudah terkenal. Dengan iklim yang cukup dingin. Dulu merupakan pusat berkumpulnya para atlit olahraga dari beragam cabang. Sekarang di dukung dengan dibangun nya stadion si jalak harupat menjadikan kabupaten Bandung kian mantap sebagai tempat bertanding para atlit sepakbola skala nasional. Menjadikan kabupaten Bandung sebagai tempat yang tak pernah sepi pengunjung. Begitupun para mantan atlit sekitaran bandung era sebelum tahun 2007 pasti tidak ada yang tidak tahu Soreang. Merinding jika ingat gedung olahraga Soreang yang ada di belakang kantor kecamatan. Juga rumah sakit Soreang tempat para atlit yang cedera dilarikan. Untuk seorang atlit teman silih berganti ada yang meninggal saat masih muda apalagi untuk para atlit pria tidak dapat dipungkiri bahwa saat itu budaya berolahraga rutin hingga jadi seorang atlit masih mendapatkan tekanan dari lingkungan sekitar, sangat kentara apalagi untuk atlit wanita hanya satu atau dua orang yang bertahan menggeluti kesenangan berolah raga, dan kurang mendapat pemahaman yang positif dari sekitar. Hingga sekarang nampaknya masih sama banyak sekali cabang olahraga dan peminatnya masih kurang untuk pemuda pemudi di sekitar kabupaten bandung.
Menyaksikan seorang atlit memperlihatkan kemampuannya atau bertanding selalu mampu membangkitkan gelora semangat yang mistis sekali dalam artian tontonan kelas atas bagi semua kalangan dan riuh yang mampu menaikan semangat juang, apalagi ikut bertanding. Pada umumnya yang datang ke GOR kalau tidak jadi coach ya ikut bertanding. Gelora yang mampu menaikan tensi semangat hidup bagi para penikmat yang di luar keolahragaan. Bisa menjadi salah satu obat rindu para mantan atlit dan menjadi obat hidup bagi kalangan di luar keolahragaan, apalagi untuk para rohaniawan muslim yang jarang olahraga dan lebih banyak berceramah.
Terminal Soreang yang berada di kabupaten Bandung menghubungkan daerah lain nya Banjaran, Ciwidey, cililin, Cimahi, dan kota Bandung. Karena sudah menjadi tempat berkumpul dan persinggahan sejak dulu kabupaten Bandung layak untuk dijadikan contoh kabupaten yang diikuti kabupaten lainnya. Hawa juang dari para atlit masih selalu terasa di kabupaten Bandung. Ada hawa mistis yang tak bisa hilang. Seperti pengalaman saya di mana kawan atlit laki laki saya mendapatkan juara satu, mendali dengan warna emas bagi kawan saya yang meninggal, ayahnya hanya seorang tukang ojeg dan ibunya sudah meninggal, keriuhan saat bertanding tak pernah di ketahui ayahnya. Ayahnya meninggal entah karena apa, dan anaknya ditemukan meninggal pun katanya karena bengong saat kerja. Usut punya usut katanya ada orang orang tertentu yang bahasanya kurang baik di dukung orang orang yang juga kurang positif, dan kurang olahraga sepertinya mereka. Ayahnya meninggal kemudian teman saya itu meninggal, mereka orang baik dan tidak terlalu banyak bicara jika dibanding para penceramah.

Di tengah hawa mistis yang tak lekang oleh waktu di kabupaten Soreang, saat saya jalan jalan di sana di tengah pembangunan gedung baru dll nyatanya keindahan alamnya kurang begitu di perhatikan. Hal yang sepele sepertinya tapi sekelas kabupaten Bandung sangat penting sekali untuk mengingat orang seperti kawan saya dan ayahnya. Bunga bunga yang indah harus lebih banyak dan di rawat dengan baik. Tim taman kabupaten harus benar benar ekstra untuk merawat dan memperindah kabupaten Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun