Sejauh ini ada dua jenis sawo, sawo yang kulit nya berwarna coklat dan daging buahnya berwarna coklat juga sawo yang daging buahnya berwarna putih.
Buah sawo identik dengan warna kulit, untuk menyebut warna kulit yang hitam namun tidak legam, hitam manis atau yang lebih ke kulit warna coklat jadi kulitnya berwarna sawo matang warna kulit ini identik dengan keanggunan, eksotis dan indonesia banget katanya banyak yang kemudian di tenning untuk mendapat warna kulit serupa coklat bercahaya. Meski demikian tetap saja banyak yang masih menggandrungi mandi susu untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Banyak juga yang menyukai warna kulit seputih susu.
Sawo berkulit coklat barang kali sudah sangat umum kita temui, banyak yang menanamnya. Ada yang tumbuh dari biji sawo nya ada pula yang menyangkok batang sawo dari pohon sawo yang berbuah lebat.
Pohon sawo coklat memliki pohon berwarna hitam dengan daun tebal yang berwarna hijau tua sementara pucuk daunnya berwarna hijau muda, umumnya pohon sawo coklat memiliki batang bercabang. Bunga sawo coklat berwarna hitam dan dari bunga ini lah akan tumbuh buah sawo coklat dari pentil hingga tumbuh membesar dan matang.
Sementara pohon sawo susu sering juga di sebut sawo duren karena daunnya yang sekilas mirip daun durian. Pohonnya berwarna coklat gelap dengan batang daun berwarna coklat sementara daunnya berwarna hijau cerah dengan bagian punggung daun berwarna coklat.
Kulit buah sawo susu mulus dan berwarna hijau, sama seperti sawo coklat sawo susu memiliki getah pekat berwarna putih. Saat di buka kedua nya juga memiliki tekstur buah dan biji yang hampir serupa. Sementara warna sawo susu tentu seperti namanya putih apalagi jika matang jadi seputih susu.
Rasa kedua sawo ini manis, sehingga baik sawo coklat maupun sawo susu sama sama menjadi buah incaran hewan malam kelelawar. Kedua pohon sawo ini penampakan nya beda sekali, sawo susu tumbuh dengan daun daun yang lebih banyak lebih terlihat rimbun dibanding sawo coklat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H